Messy Widiastuti. (foto azhar alhadi)
PURWOREJO – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMK Negri 1 Purworejo Semi Boarding berjalan lancar. Hal itulah yang membuat Komisi E DPRD Provinsi Jateng tertarik berkunjung kesana untuk memantau langsung.
Dalam pantauannya, Kamis (7/6/2021), rombongan dewan diterima Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Nikmah Nurbaity dan Kepala SMK Negeri 1 Purworejo Indriati Agung Rahayu beserta jajarannya. Saat berdiskusi, Nikmah mengatakan uji coba PTM tahap II sudah berlangsung lancar dan tertib.
Dalam pelaksanaannya, kata dia, terdapat peningkatan kepatuhan warga satuan pendidikan terhadap protokol kesehatan (protkes). Hal itu terlihat saat tidak ditemukannya kasus penularan Covid-19 di satuan pendidikan saat uji coba PTM dilaksanakan di wilayah Purworejo.
“Selama ini, orangtua, guru, dan juga peserta didik (masih) khawatir terhadap pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan karena daya serap materi pelajaran tidak optimal. Warga sekolah berharap perluasan adaptasi pembelajaran tatap muka tahap III pada Juli 2021 mendatang dapat dilaksanakan dengan segera dan tetap mematuhi protkes,” kata Nikmah.
Sementara, Agung Rahayu mengaku SMK Negeri 1 menjadi percontohan, khususnya untuk siswa yang melakukan praktek pembelajaran dengan cara bergantian setiap harinya. Sehingga, sejak Oktober lalu pihaknya selalu memasukan siswa praktek itu dengan pendampingan satgas covid tingkat kabupaten.
“Kami juga diawasi langsung oleh pihak puskesmas yang datang memeriksa siswa sampai dinyatakan anak tersebut benar-benar sehat,” kata Agung.

Mendengarnya, Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jateng Messy Widiastuti mengaku apresiatif dengan langkah SMK Negeri 1 Purworejo itu. Namun, ia juga meminta pihak sekolah dapat fokus dengan tema go green, mengingat tanaman bermanfaat untuk kelancaran sirkulasi oksigen.
“Mengapa SMK N 1 Purworejo ini seperti kekurangan tanaman yang notabene bisa menghasilkan oksigen untuk kegiatan pembelajan tatap muka ke depannya?,” kata Politikus PDI Perjuangan itu.
Menanggapi hal itu, Nikmah mengaku pihaknya berupaya untuk bisa memenuhi kebutuhan siswa-siswa ke depannya dan penyediaan tanaman dalam waktu dekat ini. “Sebagai contoh, SMK Salaman mempunyai ekstra kulikuler setiap sabtu yaitu menanam dan menjual bibit tanaman dan hasilnya untuk kegiatan pembelajaran kembali,” jawab Nikmah. (azhar/ariel)