LIHAT TALUT. Wakil ketua DPRD Jateng Sukirman beserta Komisi D melihat pembangunan drainase dan talut di ruas Jalan Jatinegara, Jalan Pemalang-Slawi, Kab Tegal, Jumat (10/5/2019).(Foto:Setyo Herlambang)
SLAWI – Komisi D kembali meninjau proyek-proyek infrastruktur dalam bentuk peningkatan jalan provinsi. Dewan meninjau hasil pembangunan sistem drainase dan dinding penahanan (talut) tanah di ruas Jalan Jatinegara, Jalan Pemalang-Slawi, Kab Tegal, Jumat (10/5/2019). Dalam kesempatan itu pula, Wakil Ketua DPRD Sukirman turut bersama Komisi D meninjau proyek.
Pekerjaan dengan tahun anggaran 2018 itu telah selesai dikerjakan sebulan lalu. Bagi Sukirman, dirinya mengapresiasi proses pengerjaan sesuai dengan tenggat waktu yang sudah ditentukan.
“Kami dari jajaran pimpinan DPRD Jateng mengapresiasi kinerja dewan komisi dan dinas terkait dengan stake holder dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan. Harapannya semua proyek infrastruktur jalan sebelum hari mudik saat lebaran tiba usai dikerjakan sehingga memberi kenyamanan bagi pengguna jalan,” jelas Sukirman.

Sementara, Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso menambahkan, pembangunan memang sudah selesai tepat waktu namun pengecekan harus tetap dilakukan secara rutin. Menurut dia, arus kendaraan bermotor yang melewati ruas Jalan Jatinegara cukup padat. Karena itu dinding penahanan dan sistem drainase harus tetap kokoh mengingat cuaca tidak menentu.
“Memang pengerjaan sudah selesai sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan. Arus kendaraan bermotor sudah berjalan seperti biasanya dan tidak tersendat-sendat. Alangkah lebih baik pengecekan secara rutin tetap berjalan, mengingat arus kendaraan yang cukup padat dan nantinya juga menjadi salah satu jalan alternatif saat mudik datang. Baik sistem drainase maupun dinding penahan cukup memberi kenyamanan pada para pengguna jalan,” ujar legislatof F PKS itu.
Menanggapi hal itu, staf Dinas PU Bina Marga Cipta Karya (Binmar Cipka) Jateng, Sumartono menyatakan, untuk pengerjaan memang dikebut karena memasuki musim pancaroba yang tidak menentu. Selain itu tanggul penahan dibuat ke bawah untuk memperkuat fondasi jalan supaya tidak mudah tergerus air hujan.
“Pembuatan drainase memang sengaja kami kebut untuk mengatasi air tidak meluber ke jalan sehingga membahayakan pengendara. Selebihnya penahan dinding dibuat untuk menompa fondasi jalan karena banyak dilalui kendaraan seperti truk besar. Pengecekan rutin terus dilakukan untuk menjaga apabila ada sisi pondasi yang terlihat kurang kuat maka akan segera dilakukan pembenahan secara cepat,” kata dia.(setyo/priyanto)