PANTAU SPAM. Komisi D DPRD Jateng saat memantau intake SPAM Wosusokas di Kabupaten Wonogiri, Senin (29/4/2019). (foto setyo herlambang)
WONOGIRI – Komisi D DPRD Jateng saat ini masih fokus memantau ketersediaan air bersih di wilayah Jateng. Salah satu lokasi pantauan dilakukan di intake Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Wonogiri, Senin (29/4/2019).
Setibanya di lokasi, rombongan dewan yang didampingi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Cipta Karya (BMCK) Jateng melihat intake SPAM Wosusokas yang mampu memenuhi kebutuhan air bersih layak minum untuk wilayah Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta, dan Karanganyar. Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi D DPRD Jateng Alwin Basri menilai pembangunan SPAM tersebut merupakan bentuk layanan infrastruktur terhadap masyarakat.
“Dengan adanya SPAM Wosusokas itu, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat khususnya sektor usaha yang membutuhkan pasokan air lebih banyak. SPAM Wosusokas sendiri juga masuk dalam kawasan strategi nasional yang bergerak di bidang penyediaan air bersih bersama stakeholder terkait, PDAM dan DPU BMCK,” kata Legislator PDI Perjuangan itu.
Sementara, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso berharap pemanfaatan intake SPAM bisa merata ke semua wilayah. Karena, progam pembangunan intake SPAM itu adalah solusi pemerintah provinsi untuk menangani permasalahan soal air bersih dan cadangan air saat kekeringan melanda.
“Ide progam pembangunan Intake SPAM Wosusokas sendiri sangat bagus dan bisa menjawab persoalan kebutuhan air bersih dan cadangan air saat kekeringan musim kemarau datang. Namun, ada hal yang menjadi koreksi yaitu ada dua wilayah yang tidak bisa akses yaitu Kecamatan Wonogiri Kota dan Selogiri karena jarak yang sangat dekat sehingga belum sangat membutuhkan. Disisi lain, kecamatan terdekat seperti Wuryantoro karena faktor lokasi hanya bisa memandang namun tidak bisa memanfaatkan. Kami harap permasalahan seperti itu segera bisa teratasi,” jelas Politikus dari Fraksi PKS itu.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Sarana Prasarana Permukiman dan Bangunan Gedung DPU BMCK Jateng Sigit Krida Hariono mengatakan pembangunan Intake SPAM itu telah mengikuti ketentuan dari pusat, yang merupakan proyek strategis nasional dalam bentuk pemanfaatan dan pengelolan air bersih. Karena mengikuti progam dari pusat, untuk penyesuaian desain dan wilayah potensial tapi tidak mendapat pemanfaatan, akan dikaji lebih dalam.
“Intake SPAM Wosusokas tersebut adalah satu dari tiga proyek SPAM regional, dua yang lain adalah Keburejo (Kabupaten Kebumen dan Purworejo) dan Petanglong (Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Batang) merupakan bentuk proyek strategis nasional. Karena proyek dari pusat, maka regulasi mengikuti dari arahan pusat juga. Sedangkan potensi daerah yang tidak akan mendapat manfaat akan diadakan pengkajian holder bersama pihak keempat yang tidak lain PDAM kabupaten yang nantinya membeli dari sini. Proses penyalurannya juga akan bekerjasama dengan pihak pertama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan yang dalam hal ini PPU Banyuwangi,” kata Sigit.
Untuk diketahui, Intake SPAM Wosusokas mempunyai 4 silo, per silo mempunyai daya tampung sebesar 1.500 meter kubik. Pemanfaatannya disalurkan ke area Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta, dan Karanganyar. (setyo/ariel)