EKONOMI PERTANIAN. Sukirman dalam kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda’ dengan tema ‘Mendorong Pertanian untuk Kemandirian Ekonomi’ di BUMDes Semar Mas Desa Kebandaran Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang, Rabu (27/4/2022). (foto alfariz firdausya bintang permana)
PEMALANG – Dalam persiapan menuju endemi Covid-19, berbagai wilayah mulai mempersiapkan pembenahan berbagai sektor. Pertanian merupakan salah satu sektor yang dibenahi guna memajukan kemandirian ekonomi.
Hal tersebut menjadi topik dalam kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda’ dengan tema ‘Mendorong Pertanian untuk Kemandirian Ekonomi’ di BUMDes Semar Mas Desa Kebandaran Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang, Rabu (27/4/2022). Pada kesempatan itu, Sumanto selaku Kepala Desa Bandaran mengungkapkan bahwa di daerahnya mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dan buruh tani sehingga sudah akrab dengan dunia pertanian sejak dahulu. Namun, setelah diterpa pandemi, sektor pertanian di daerahnya ikut terdampak sehingga terjadi penurunan drastis yang akibatnya merambat ke berbagai sektor.

“DI Desa Kebandaran hampir 80 persen penduduknya berprofesi sebagai petani dan buruh tani. Jadi, kami sudah khatam dengan dunia pertanian, bahkan sejak dari kecil. Tapi, akibat pandemi, sektor pertanian yang menjadi pencaharian mayoritas penduduk mengalami penurunan. Saya harap ada perhatian lebih dari pemerintah untuk persiapan menuju endemi,” ungkapnya.
Menanggapinya, Slamet Ramudji selaku Anggota DPRD Kabupaten Pemalang yang juga hadir menjadi narasumber menyampaikan bahwa rasa sabar, etos kerja tinggi, dan pantang menyerah merupakan kunci menghadapi permasalahan tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa masyarakat perlu mengingat semangat dan upaya orangtua dahulu sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan masyarakat lainnya. Dengan semangat itu, dipercaya sektor pertanian akan bangkit dan menuju kemandirian ekonomi.
“Kita harus tetap sabar dan terus berjuang dengan semangat orangtua kita dahulu sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan masyarakat lainnya dalam menghadapi pandemi ini. Dengan semangat itu, saya percaya sektor pertanian di Desa Kebandaran akan bangkit dan menuju kemandirian ekonomi,” ujar Slamet.

Selaku narasumber utama, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sukirman juga menyampaikan bahwa DPRD sudah berupaya untuk mengusahakan bantuan kepada masyarakat semaksimal mungkin seperti menganggarkan dana yang cukup, bantuan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), dan sejenisnya. Namun, alasan utama untuk merefocusing sebagian anggaran tersebut bertujuan untuk penanganan Covid-19 terlebih dahulu.
Ke depannya, DPRD selaku wakil dari rakyat akan menyampaikan untuk lebih memperhatikan sektor pertanian guna kemandirian ekonomi. Adapun hibah yang diusulkan berupa alat mesin pertanian, irigasi, bibit, pupuk organik, alat pasca panen, dan pengolahan hasil panen.
“DPRD selaku wakil rakyat sudah berupaya untuk mengusahakan bantuan kepada masyarakat semaksimal mungkin seperti menganggarkan dana yang cukup untuk bantuan sosial dan bantuan perbaikan RTLH. Namun, pemerintah perlu untuk merefocusing sebagian anggaran tersebut untuk penanganan pandemi. Menghadapi persiapan endemi ke depannya, kami akan menyampaikan usulan bantuan berupa hibah alat-alat pertanian, bibit, dan juga pupuk organik,” ujar Politikus PKB itu. (bintang/ariel)