LAYANAN DIGITAL. Kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda’ yang digelar Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto di Kantor Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, Rabu (2/11/2022), membahas soal pentingnya digitalisasi di pedesaan. (foto ganang hadi)
SUSUKAN – Dalam kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda’ yang digelar Ketua DPRD Provinsi Jateng Bambang Kusriyanto di Kantor Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, Rabu (2/11/2022), dibahas mengenai pentingnya digitalisasi di pedesaan. Pada kesempatan itu, narasumber yang hadir yakni Camat Susukan Budi Sugito menyambut baik layanan digital dapat diterapkan di desa.
Karena, dengan digitalisasi itu, maka dapat mempermudah akses pelayanan kepada masyarakat mengenai informasi yang dibutuhkan. Pelayanan digital itu dapat dilakukan melalui aplikasi atau broadcast/ pesan singkat platform chat.

“Contoh lain pemanfaatan era digitalisasi adalah kita lebih mudah mencari peluang pasar jual beli lewat online. Jika kita bisa memanfaatkannya, maka produk UMKM yang ada di masyarakat dapat dimasukkan ke toko online. Kita harus bisa mengikuti perkembangan agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman. Maka dari itu, peningkatan SDM juga penting di era saat ini,” jelas camat.
Sementara, narasumber lainnya, Kabid Aplikasi & Informatika Diskominfo Kabupaten Semarang Vega Lazuardi menjelaskan secara singkat digitalisasi bisa dikatakan pemindahan analog ke digital. Untuk itu, masyarakat juga harus upgrade agar bisa mengikuti perkembangan zaman agar bisa menggunakan kemajuan digitalisasi dengan baik dan bijak.

“Digitalisasi itu adalah alat yang bisa kita gunakan untuk peningkatan kualitas SDM melalui pembelajaran online dan bisnis online. Contoh, jual beli online lebih praktis karena kita tidak harus memiliki toko karena tokonya bisa kita lewat aplikasi jual beli yang ada,” jelas Vega.
Selain dampak positif, ada pula dampak negatifnya. Dalam hal ini, masyarakat harus bijak menggunakan layanan digital dan harus teliti.
“Berhati-hatilah karena informasi yang ada di internet itu belum mesti benar. Maka, kita juga harus kroscek sumbernya agar kita tidak menjadi penyebar informasi hoax,” sarannya. (ganang/ariel)