KUNJUNGAN SEKOLAH. Komisi E DPRD Jateng mengunjungi SLB Negeri Ungaran, Senin (24/6/2019). (Foto: Ayuandani)
UNGARAN – Komisi E DPRD Jawa Tengah mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Ungaran, Senin (24/6/2019). Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jateng Jumeri, Komisi E melihat langsung ruang kelas, ruang kerajinan, dan asrama para siswa di sana.
Anggota Komisi E Sri Marnyuni sangat bangga dengan siswa disabilitas. Meski memiliki keterbatasan mental namun mereka tetap semangatb untuk belajar dan menghasilkan karya.
“Hal ini tentu luar biasa, walau dengan keterbatasan mental, anak- anak ini punya semangat belajar yang luar biasa, kami pun memberikan apresiasi kepada guru pembimbing yang sabar dan penuh perhatian mendidik mereka,” kata politikus PAN itu.

Sementara itu, anggota Komisi E Adi mengatakan untuk mengasah keterampilan dan kerajinan, tata boga dan pengolahan makanan bisa menjadi alternatif. Dia menjelaskan perhatian lebih dari guru, dewan, dan pemerintah bisa membawa SLB Ungaran lebih maju.
“Yang penting kedepan harapan saya, masa depan siswa disini juga harus diperhatikan. Jangan pernah merasa minder dan iri hati. Ilmu yang di dapat harus dikembangkan dengan baik,” kata dia.
Diterangkan Adi, sejak 2018 semua kewenangan pengelolaan SLB telah dialihkan ke tingkat provinsi. Untuk itu, ia menekankan biar bagaimanapun anak-anak berkebutuhan khusus harus tetap diusahakan apa yang perlu dibantu.

Kepala SLB Negeri Ungaran Asngari mengatakan, ada sejumlah kendala dalam pengelolaan sekolah. Disebutkan mulai dari banyaknya guru yang sudah pensiun dan akan memasuki masa pensiun hingga sarana dan prasana yang masih perlu pembenahan.
“Kami sangat kekurangan guru karena per 1 Agustus ada 3 guru akan ada yang pensiun dan bulan Oktober ada 2 guru yang pensiun. Kalau tidak di antisipasi bakal ada krisis guru di SLB Ungaran ini. Sarana prasana juga masih banyak kekurangan, terutama gedung SMA yang perlu pembenahan,” kata Asngari.(ayu/priyanto)