TANAMAN OBAT : Komisi B tengah melihat tanaman obat tradisional di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Tawangmangu, Karanganyar.(foto: faiz fuadi)
KARANGANYAR – Komisi B DPRD Jateng terus menekankan pentingnya riset dalam dunia pertanian. Dari riset itulah akan menghasilkan bibit unggulan.
Hal tersebut mengemuka dalam kunjungan Komisi B di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jalan Raya Lawu No. 11, Tawangmangu, Kalisoro, Karanganyar, Senin(29/11/2021).

Kunjungan tersebut guna mencari data untuk melengkapi Raperda Peningkatan dan Pengembangan Balai Ternak, Balai Perbenihan Ikan, Kebin Benih Tanaman Pangan, dan Hortikultura.

Ketua Komisi B Sumanto mengatakan, peran dan fungsi balai yang ada sejauh ini kurang berdampak pada pertanian serta belum berperan optimal, tidak terawat, dan anggaran yang ada belum memadai. Bahkan riset pertanian pun kurang mendapatkan hasil.
“Jika bibit unggul dapat diproduksi, itu sudah mencakup 60% keberhasilan di bidang pertanian, sehingga tidak kalah dengan negara tetangga. Keberadaan balai ini turut mendukung sebuah riset pertanian,” katanya.
Sementara, Koordinator Kelompok Substansi Program Kerjasama dan Jaringan Informasi B2P2TOOT Awal Prichatin Kusumadewi mengakui riset sangat penting untuk keberlanjutan sebuah produk pertanian.
“Kami berperan sebagai agen pembangunan kesehatan tradisional melalui lembaga iptek tanaman obat dan obat tradisional,” katanya.
Aktivitas penelitian dan pengembangan balai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir sangatlah penting. Penelitian yang menjadi proritas riset tumbuhan obat dan jamu akan menghasilkan database pengetahuan ramuan obat tradisional, penelitian dan pengembangan disisi hulu mengeksplorasi tumbuhan obat, budidaya tanaman obat dan setelah panen.(faiz/priyanto)