PANTAU PROYEK. Alwin Basri saat memantau proyek jalan di Desa Jurangrejo Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen, Senin (31/5/2020). (foto teguh prasetyo)
SRAGEN – Pembangunan infrastruktur di pedesaan terus dilakukan. Hal itu tampak saat Komisi D DPRD Provinsi Jateng melakukan peninjauan pembangunan jalan yang bersumber dari anggaran Pemprov Jateng di Desa Jurangrejo Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen, Senin (31/5/2020).

Dalam pantauan itu, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng Alwin Basri menilai bantuan pembangunan jalan dengan lebar 2,5 meter sepanjang 1 km tersebut sudah terlaksana dengan baik. “Ini Bantuan Provinsi di Desa Jurangjero Dukuh Dayu. Panjangnya 1 km dibagi 3 gang dengan lebar 2,5 meter dan tebal sekitar 3 sampai 4 cm. Dengan anggaran sebesar Rp 200 juta ditambah swadaya masyarakat sekitar Rp 2 juta telah terlaksana dengan baik,” jelasnya, seusai mengecek langsung jalan tersebut.
Secara umum, kata dia, bantuan dana desa di Jateng kurang lebih sekitar Rp 20 miliar. Bantuan tersebut tersebar di 35 kabupaten/ kota untuk pembangunan desa.
“Jadinya, kami sebagai komisi infrastruktur bertanggungjawab terhadap jalannya infrastrutur itu. Alhamdulillah, ini salahsatunya di Sragen, bantuan provinsi aspirasi dari anggota dewan berjalan dengan baik,” katanya.

Sementara, Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jateng Kusdinar Untung Wibowo Sukowati mengakui selama kondisi pandemi ini dana desa sangat terbatas. Sehingga, dengan adanya bantuan dari pemprov sangat membantu berjalannya pembangunan desa.
“Jadi, mereka pada 2020 kemarin sangat mengharapkan bantuan keuangan dari provinsi. Kami telah membantu di beberapa titik di kecamatan ini,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sragen Joko Suratno mengaku, dengan adanya bantuan infrastruktur untuk desa tersebut, pihaknya merasa sangat terbantu. Karena, volume pembangunan yang harus ditangani oleh masing-masing desa cukup banyak.
“Jadi, kedepannya harapan kami bantuan sarpras (sarana/ prasaran) untuk desa dapat berlanjut dan banyak juga yang masuk ke Kabupaten Sragen,” kata Joko. (teguh/ariel)