KOLAM LOBSTER. Bambang Eko Purnomo saat melihat kolam budidaya lobster di Desa Pasir Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen, Kamis (16/5/2024). (foto ariel noviandri)
KEBUMEN – Cerahnya jalur selatan-selatan mengiringi perjalanan Bambang Eko Purnomo ke pembudidaya lobster di Desa Pasir Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Setibanya di lokasi, Kamis (16/5/2024), ia langsung disambut Kades Pasir Puryono dan beberapa warga setempat.
Di tempat budidaya lobster itu, ia mengaku kagum dengan semangat warga dalam upaya menumbuhkan perekonomiannya. Bagaimana tidak, dengan budidaya lobster itu, hasil produksinya mampu menembus pasar ekspor.
“Bagus ini, sudah mampu menembus pasar ekspor. Kondisi itu bisa dilakukan karena ada buyer dari Jakarta kemudian mengekspornya ke luar negeri,” kata Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng itu, ketika melihat kolam-kolam berisi lobster.

Dikatakannya, dari budidaya itu, setiap 3 bulan sudah mampu panen lobster. Secara rinci, 1 kg mendapat 6 lobster dan sebulan produksi dapat mencapai angka 1 ton.
“Ini bisnis menguntungkan. Coba saja beli 1 ekor lobster di rumah makan, harganya bisa mencapai sekitar Rp 600 ribu. Memang, patut diakui segmen pasarnya menengah ke atas tapi setidaknya pembudidaya mampu memenuhi permintaan pasarnya,” ujarnya.
Meski begitu, ia berharap pemerintah daerah melalui dinas teknis terkait tetap melakukan pendampingan ke pembudidaya lobster. Pasalnya, selama ini pembudidaya itu masih terkendala dengan persoalan permodalan.
“Kami (DPRD) mencoba berkomunikasi dengan dinas terkait agar persoalan yang dihadapi pembudidaya tersebut dapat teratasi. Dengan begitu, pengelolaan dan perkembangan usaha warga dapat berkelanjutan untuk menumbuhkan perekonomian di daerah,” jelasnya.

PANTAI KARANGBOLONG
Setelah mengunjungi pembudidaya lobster, Bambang melanjutkan perjalanannya ke objek wisata Pantai Karangbolong. Disana, ia mengakui objek wisata itu salah satu destinasi unggulan yang dimiliki Kabupaten Kebumen.
Karena, ia melihat banyak wisatawan yang berdatangan, baik untuk melihat sepanjang pantai selatan dari atas bukit karang maupun menginap di glamping, hotel, dan camping. Dari situ, ia berharap pengelolaannya dapat terus dibenahi dan dikembangkan agar lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung.
“Disini bagus tempatnya karena sulit menemukan tempat seperti ini di Jawa,” katanya kagum.
Sebagai informasi, kawasan pantai dan bukit karang Karangbolong itu lahannya dimiliki PT. Perhutani. Saat ini, pengelolaannya dikerjasamakan dengan pihak swasta untuk lebih dikembangkan sebagai destinasi swasta. (ariel/priyanto)
