TOKOH : Sumarwati saat menghadiri acara Musllimat NU di Kabupaten Pekalongan.(foto: evi rahmawati)
KAJEN – Kegiatan berorganisasi Sumarwati di Kabupaten Pekalongan patut diacungi jempol. Sebagai anggota DPRD Jateng, ia tetap berkhidmat pada Nahdlatul Ulama melalui Muslimat. Ia pun didaulat memimpin organisasi yang menaungi ibu-ibu warga nahdliyin tersebut.

Pada Jumat (24/1/2025), melalui program Pro Aktif “Sumarwati Berbakti dan Mengabdi”, ia berkesempatan hadir di tengah-tengah ibu-ibu. Tidak dipungkiri, dari suara ibu-ibu Muslimat-lah ia bisa duduk sebagai wakil rakyat di Provinsi Jateng.
“Apa pun kondisi dan situasi, bila Muslimat memanggil saya harus hadir,” ucap anggota Komisi E itu.

Saat ini Sumarwati menjabat sebagai Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Pekalongan. Ia pun mengajak untuk menghadiri pelantikan Pimpinan Ranting Anak Cabang Wonopringgo yang diikuti ratusan warga Muslimat.
“Saat ini Muslimat NU Kab. Pekalongan memiliki 19 Pimpinan Anak Cabang disetiap kecamatan, 318 pimpinan anak ranting dan memiliki ran penting dalam keiukut sertaan pembangunan di Kabupaten Pekalongan di berbagi bidang,” tuturnya.
Bidang – bidang tersebut dibidani oleh beberapa Yayasan untuk mengelola di bawah PC Muslimat NU, yaitu Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU yang memiliki satu buah Panti Asuhan Darul Hadlonah, selanjutnya Yayasan Pendidikan Muslimat, NU Kabupaten Pekalongan memiliki TK Muslimat NU sebanyak/108 lembaga,RA Muslimat NU sebanyak/101 lembaga memiliki, Yayasan Hidmat Muslimat NU kab pekalongan memilik/ 1.709 majlis taklim.

Selesai melantik, Sumarwati mengunjungi RA Muslimat NU Kebonsari, Karangdadap. Ia mengaku focus pada pengembangan pendidikan. Sebelum menjabat sebagai wakil rakyat, ibu empat anak itu merupakan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan. Berbicara masalah pendidikan, ia sangat menguasai problematika khususnya di daerah dengan sebutan Kota Santri itu.
Saat di RA Muslimat NU Kebonsari, Sumarwati menyapa anak-anak PAUD dan Kelompok Bermain. Ia juga memantau kelas-kelas yang digunakan siswa untuk belajar. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah kesejahteraan para guru, Sumarwati mengapresiasi upaya dari pemerintah kabupaten atas upaya pemberian insentif untuk guru.
Kepedulian Anggota Komisi E Sumarwati juga ditunjukan dengan kunjungannya ke Sekolah Alam Alamusyaukah. Sekolah ini merupakah sekolah inklusi yang menerima anak-anak berkebutuhan khusus. Sumarwati mendengarkan aspirasi yang disampaikan, dan mengajak stakeholder terkait untuk membantu memenuhi hak anak-anak berkebutuhan khusus tersebut agar mendapat fasilitas pendidikan dan kesehatan yang layak seperti anak-anak pada umumnya.
“Saya bersyukur, di Komisi E saya ingin menyuarakan aspirasi dunia pendidikan. Pendidikan merupakan fondasi bagi pengembangan anak-anak,” ucapnya.(evi/priyanto)