JADI NARASUMBER. Wakil Ketua DPRD Quatly Abdulkader menjadi narasumber dalam Prime Topic Radio Elshinta, Rabu (13/11/2019).(Foto: Setyo Herlambang)
SEMARANG – Pengentasan masyarakat dari kemiskinan masih menjadi topik hangat yang kerap didiskusikan. Tahun ganti tahun, anggaran ganti anggaran namun masalah kemiskinan belum beranjak pada penurunan.
Masalah itu mengemuka dalam Dialog Interaktif Prime Topic “Strategi Pengentasan Kemiskinan di Jawa Tengah” disiarkan Elshinta FM di Universitas Muhammadiyah (Unimus) Semarang, Rabu (13/11/2019).

Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Abdulkadir menjadi narasumber dalam kesempatan itu mengemukakan, perlu adanya terobosan untuk menanggulangi jumlah angka kemiskinan.
“Perlu dilakukan terobosan oleh Pemprov Jateng kaitannya dengan pengangguran dan lapangan pekerjaan,” tegas legislator PKS itu.
Ia juga menegaskan, untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran, harus ada sinegritas antarpihak baik dari pemprov yang dikomandoi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) dan merangkul pihak swasta.
Senada, Kepala Biro Pemerintahan Sosial Budaya Edy Wahyono juga menjelaskan, untuk mencapai visi misi Jateng mengurangi angka kemiskinan
dan pengangguran, tentu upaya yang dilakukan menciptakan lapangan pekerjaan.
“kebanyakan penduduk miskin di Jateng berada pada kawasan pedesaan, dan di sektor pertanian dan perkebunan. Infrastruktur menjadi pemicu sektor pertumbuhan ekonomi untuk perkembangan sumber daya manusia,” katanya.
Selain itu, untuk menjaga angka kemiskinan perlu memperhatikan pertumbuhan inflasi juga.
Sementara Dekan Fakultas Ekonomi Unimus Hardiwinoto juga menegaskan harus ada treatment lebih dai pemerintah bagaimana mengungkit sumber-sumber penghasilan di desa supaya bisa bertahan hidup, selain itu daya tarik kota dan daya tolak desa perlu diperhatikan juga karena sangat berpengaruh.
“Itu mengapa orang-orang lebih banyak yang merantau sampai Jakarta, untuk mencari upah bertahan hidup di desanya,” ucapnya.
Peningkatan infrastruktur akan sangat berpengaruh, kaitannya dengan pertanian atau sungai.
“Membuat bendungan atau saluran air guna untuk memudahkan warga petani, hal ini sangat pengaruh untuk menuntaskan angka kemiskinan,” katanya.
Giat membangun infrastruktur sangat berpengaruh untuk masyarakat petani, peternak, dan mata pencaharian lain yang ada di pedesaan.(dewi/priyanto)