BICARA PENDIDIKAN. Muh. Zen saat hadir sebagai pembicara utama dalam acara Prime Topic Dialog Parlemen Jateng dengan tema ‘Pendidikan di Masa Covid-19’, yang digelar di Hotel Noormans Kota Semarang, Jumat (10/7/2020). (foto teguh prasetyo)
SEMARANG – Semua lini kehidupan sekarang ini sudah terdampak Covid-19, tak terkecuali sektor pendidikan. Selama masa pandemi, peserta didik diharuskan untuk belajar secara online (dalam jaringan/ daring).

Untuk itu, kalangan dewan meminta Pemerintah meramu konsep pembelajaran efektif setelah evaluasi selama 3 bulan dimana peserta didik mampu menyerap materi pembelajaran yang maksimal. Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jateng Muh Zen Adv dalam acara Prime Topic dengan tema ‘Pendidikan di Masa Covid-19’ di Hotel Noormans Kota Semarang, Jumat (10/7/2020).
“Upaya lebih serius menjaga mutu pendidikan kepada peserta didik terus diupayakan. Ke depan, harus ada konsep lebih jelas dari Kemendikbud dan Kemenag untuk menyiapkan pola pembelajaran yang efektif dimasa pandemi,“ kata Politikus PKB itu.
Ia juga mengajak para instansi terkait untuk berdiskusi mengenai konsep pembelajaran daring atau luar jaringan (luring). Tujuannya agar hak untuk memberikan pelayanan dasar pendidikan untuk anak-anak tetap dilakukan.
“Peran orang tua saat ini juga diperhitungkan. Pendidikan menjadi skala prioritas yang menyangkut masa depan bangsa. Harapannya, Gugus Tugas mempersiapkan konsep Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang matang dengan kolaborasi apapun untuk menyelamatkan dunia pendidikan. Refocusing anggaran diperkuat untuk sektor pendidikan karena banyak yang harus diselamatkan disini dari guru, anak didik, dan tentunya karakter,” tegasnya.

Sementara, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Padma Ningrum menjelaskan sejauh ini hasil evaluasi pembelajaran melalui sistem daring hanya berhasil sekitar 30% sampai 40%. Angka tersebut menunjukkan kurangnya efektifitas belajar mengajar dalam sistem daring.
“Dari sektor teknologi untuk daring akan diperkuat, SDM guru dan SDM multimedia akan terus kami tingkatkan di semua sektor wilayah,” tutur Padma.
Dinas Pendidikan juga sudah bekerjasama dengan Casio dan Microsoft untuk pelatihan guru secara online supaya bisa lebih meningkatkan efektifitas sistem pembelajaran daring. Hal itu mengingat situasi seperti ini namun tetap akan melaksanakan sistem pembelajaran luring atau tatap muka hanya saja tidak semua sekolah yang melaksanakan sistem luring. Di situasi tahun ajaran baru seperti ini tidak semua sekolah melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
“MPLS itu bisa dilaksanakan jika mendapat izin dari Gugus Tugas Covid-19. Jika tidak, tetap melaksanakan lewat sistem daring,” ujarnya.

Senada, Ketua Departemen Administrasi Publik Fisip Undip AP Triyuni Ningsih mengaku sangat mendukung sistem pembelajaran daring, yang perlu didukung dengan fasilitas spot khusus wifi gratis. Yang terpenting, menurut dia, harus melihat efisiensi dan efektifitas dari pembelajaran itu juga. Dari pembelajaran daring, ada inovasi kolaborasi antara orangtua dan sekolah.
“Karena, kita harus tahu betul di dalam pembelajaran tidak boleh mengandung kemiskinan pembelajaran. Sebisa mungkin tidak hanya sekedar lulus, namun secara ilmu kurang karena keterbatasan. Selain ilmu ya sikap, yang selama ini kita harapkan yang bermanfaat untuk softskill dan hardskill harus jalan,” saran Triyuni. (dewi/ariel)