Alwin Basri. (foto muhammad faiz fuadi)
SEMARANG – Komisi D DPRD Provinsi Jateng mendukung pembangunan fisik jalan tol Solo-Jogja dan Bawen-Joga. Dukungan itu diberikan sepanjang penyelesaian lahan sesuai aturan dan tidak merugikan masyarakat setempat.

Demikian disampaikan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng Alwin Basri dalam acara dialog ‘Prime Topic’ dengan tema ‘Perkembangan Pembangunan Jalan Tol Solo-Jogja dan Bawen-Jogja’ di Hotel Noormans, Jalan Teuku Umar Nomor 27 Kota Semarang, Kamis (16/9/2021). Dalam dialog itu, Alwin menjelaskan Pemprov Jateng kini fokus untuk jalur Solo-Jogja dan Bawen-jogja.
“Kita dorong segitiga emas Jogja-Solo-Semarang. Disitu terdapat banyak industri sehingga semakin cepat laju kendaraan, perekonomian juga semakin maju,” kata Legislator PDI Perjuangan itu.
Ia mengaku proyek Tol Solo-Jogja mengalami beberapa kendala, salah satunya melewati banyak situs purbakala. Namun sekarang, hal itu sudah teratasi.
“Semoga tidak ada kendala lagi agar proyek tersebut selesai pada waktu yang telah ditargetkan,” harapnya.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng AR Hanung Triyono mengatakan Pemprov. Jateng membantu 100% untuk penyelesaian proyek tol tersebut. Selama ini, pihaknya terlibat dalam penanganan prakonstruksi, proses kontruksi sampai dengan pasca kontruksi, termasuk yang menyangkut masyarakat, lingkungan, dan Galian C.
“Termasuk memberi kesempatan kepada UMKM untuk masuk di rest area. Namun, kesulitannya terkadang UMKM tidak mampu untuk membayar sewa rest area karena memang disitu lokasi profit oriented,” kata Hanung.
Menurut dia penyelesaian pembangunan jalan tol tersebut akan mempercepat pembukaan industri baru, industri pertanian, dan industri lain milik masyarakat. “Sehingga, nantinya mendukung pertumbuhan perekonomian,” ucapnya.

Sementara, Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng & DIY Stanley mengatakan Proyek Tol Solo-Jogja dan Bawen-Jogja adalah proyek nasional yang ditargetkan selesai pada 2023 dan bisa dioperasionalkan pada 2024.
Ia menambahkan proyek itu harus didukung Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat.
“Termasuk yang sering bermasalah adalah pembebasan lahan yang harus dibantu oleh pemerintah daerah setempat,” kata Stanley.
Datanya menyebutkan, proyek Tol Solo-Jogja terdiri dari 3 seksi yakni seksi 1 Kartosuro-Purwomartani, seksi 2 Purwomartani-Sleman, dan Seksi 3 Sleman-Purworejo. Untuk proyek Tol Bawen-Jogja, ada 6 seksi yakni Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo, Seksi 2 Banyurejo-Borobudur, Seksi 3 Borobudur-Magelang, Seksi 4 Magelang-Temanggung, Seksi 5 Temanggung- Ambarawa, dan Seksi 6 Ambarawa- Bawen. (faiz/ariel)