LIHAT INSTALASI : Jajaran Komisi D melihat instalasi dari PLTS di PP Al Huda Wonogiri.(foto: priskilla tyas)
WONOGIRI – Komisi D tengah meninjau paket pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) rooftop di Pondok Pesatren Al Huda, Wonogiri, Jumat (15/10/2021). Dalam kegiatan itu rombongan didampingi oleh Eny Lestari selaku Kabid Energi Baru Terbarukan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah dan diterima langsung oleh Kepala Pondok Pesantren Al Huda Adi Suwito.

Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso mengungkapkan keberadaan PLTS di ponpes tersebut baru terpasang sekitar 4 bulan. Keberadaan pembangkit listri tersebut mampu mengurangi biaya pembayaran listrik. Tentu saja biaya penghematan itu bisa dialihkan untuk kebutuhan siswa pondok guna pengembangan belajar mengajar di sekolah.
Karena itulah, Komisi D mengapresiasi semangat pengelola pondok karena mampu bekerja sama dengan baik bersama pemerintah.
“Fungsi lain untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, inovasi untuk improvisasi PLTS. Bagaimana PLTS ini bisa dipakai sarana edukasi untuk siswa. Menilai semangat pengelola pondok yang melakukan pengembangan yang sudah cukup cepat,” jelas Hadi.

Anggota komisi D lain, Ida Nur Saadah ikut bergembira karena bantuan PLTS ini ternyata mampu membantu keberlangsungan hidup dari pondok serta mengurangi biaya listrik yang mungkin menjadi kendala bagi pondok Al Huda namun sekarang sudah mampu teratasi dengan apik.
Ia meminta pihak pondok dapat merawat PLTS. Ke depannya pihak pengelola tidak bergantung pada listrik milik PLN.
“Baiknya hal ini mampu bisa tersebar pada berbagai sekolah atau pondok – pondok yang ada di Jawa Tengah, karena ini adalah inovasi yang cukup baik dan bagus jika dikembangkan untuk sekolah sekolah asrama misalnya.” Jelas Nurul furqon menambahkan dalam pertemuan tersebut.
Sementara Eny Lestari menjelaskan PLTS berkapasitas 4,08 kWp yang berjalan dalam waktu kurang lebih dalam 4 bulan ini menghabiskan tenaga 8,4 mega serta mereduksi 1,84 ton Co2. Serta untuk pemeliharaan ke depan sudah dipersiapkan adanya pelatihan terhadap tenaga ahli perwakilan dari sekolah atau pondok untuk dibina langsung dari Kementerian ESDM Pusat, sehingga diharapkan mampu mengatasi permasalahan keenergian.(tyas/priyanto)