DISKUSI WISATA. Komisi B DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan pengelola Joglo Tumiyono di Kabupaten Klaten, Senin (1/11/2021), membahas perkembangan wisata di tengah kondisi pandemi. (foto Alfariz Firdausya Bintang Permana)
KLATEN – Kondisi pandemi sangat berdampak pada perekonomian masyarakat sehingga berpengaruh pula pada sektor pariwisata. Dalam hal ini, Komisi B DPRD Provinsi Jateng ingin mengetahui perkembangan sektor pariwisata di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di level 2.
Salah satu caranya dengan melaksanakan monitoring terhadap objek wisata Joglo Tumiyono di Kabupaten Klaten dan Benteng Vastenburg di Kota Surakarta. Saat mengunjungi Joglo Tumiyono dan berdiskusi dengan pihak pengelolanya, Senin (1/11/2021), Wakil Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jateng Sri Marnyuni mengatakan bahwa pantauan ke sektor pariwisata di tengah kondisi pandemi itu penting karena karena pariwisata merupakan faktor penggerak ekonomi.
“Mengapa sektor pariwisata? Karena, pariwisata itu faktor yang menggerakkan ekonomi kita ya. Terlebih, keadaan ekonomi kita sedikit menurun akibat pandemi ini,” ujar.
Menanggapinya, Daryono selaku pengelola Joglo Tumiyono mengaku saat ini pemanfaatan Joglo Tumiyono di sektor pariwisata belum berjalan dan masih sebatas menerima kunjungan dan pagelaran pertunjukan wayang setiap Sabtu Pahing untuk memperingati hari lahir Tumiyono selaku pemilik Joglo Tumiyono. Untuk ke depannya, Joglo Tumiyono juga akan dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan Pondok Pesantren.
“Perlu kami sampaikan sebelumnya, sampai saat ini kami belum ada program untuk wisata tapi kalau ada kunjungan untuk sekedar melihat-lihat diperbolehkan. Kemudian, kami juga mengadakan wayangan setiap Sabtu Pahing karena hari lahirnya Pak Tumiyono kan Sabtu Pahing. Bapak Tumiyono sebagai pengambil kebijakan juga memutuskan Joglo Tumiyono sebagai platform sarana pendidikan bagi generasi muda bangsa yaitu pondok pesantren,” kata Daryono.
Ia berharap 2 hingga 3 tahun ke depan Joglo Tumiyono dapat bermanfaat sebagai objek wisata sekaligus sarana pendidikan. Sehingga, Joglo Tumiyono dapat mendukung sektor pendidikan sekaligus.
“Kami berharap DPRD sebagai badan legislatif dapat mendukung tempat kami agar dapat bermanfaat untuk memajukan sektor pariwisata sekaligus berperan sebagai sarana pendidikan bagi generasi muda bangsa Indonesia,” harapnya.

Diskusi soal kepariwisataan itu dilanjutkan ke Benteng Vastenburg di Kota Surakarta, Selasa (2/11/2021). Disana, Komisi B didampingi Bambang Priambodo selaku perwakilan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga & Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jateng. Pada kesempatan itu, Sri Marnyuni menyampaikan maksud rombongan ke Benteng Vastenburg untuk mengetahui sejauh mana pengelolaan peninggalan-peninggalan masa penjajahan dan perkembangan sektor pariwisata di tengah kondisi pandemi ini.
“Maksud dan tujuan kami datang ke Benteng Vastenburg ini untuk meninjau sejauh mana situs peninggalan pada masa kolonial dapat dikelola dengan baik dan hal-hal serta kegiatan apa saja yang berkaitan dengan sektor pariwisata di benteng tersebut. Kami juga ingin menyerap aspirasi, masukan, dan saran-saran yang mungkin dapat kami laporkan atau kami jadikan pertimbangan untuk pembenahan sektor pariwisata di benteng ini,” ujar Sri.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Surakarta Tri Rusnita mengaku sangat apresiatif dengan kehadiran Komisi B itu. Saat berdiskusi, ia juga mengakui sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpuruk akibat pandemi sekaligus salah satu sektor yang paling cepat bangkit. Hal itu dapat dilihat bahwa saat ini sudah banyak tempat wisata yang mulai aktif kembali.
“Kita ketahui bersama bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang vital karena merupakan salah satu roda penggerak ekonomi dan sektor itu merupakan sektor yang paling terpuruk akibat dari pandemi Covid-19. Namun, sektor tersebut juga yang paling mudah bangkit dari keterpurukan. Seperti yang dapat kita lihat bersama, sudah banyak tempat pariwisata yang mulai aktif kembali untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata,” jelas Tri.
Terkait dengan pemanfaatan Benteng Vastenburg di tengah kondisi pandemi ini, pihaknya menggunakannya sebagai sarana kesehatan yaitu rumah sakit darurat penanggulangan pandemi Covid-19 dibawah TNI-AD. “Untuk saat ini, Benteng Vastenburg dimanfaatkan sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19 dibawah naungan TNI-AD. Alhamdulillah, untuk saat ini pasiennya sudah kosong atau sudah tidak ada lagi tapi rumah sakit daruratnya masih ada untuk berjaga-jaga,” tambahnya. (bintang/ariel)