KIRAB MERAH PUTIH: Sejumlah peserta kirab berjalan di hadapan Gubernur, Wakil Gubernur, serta Forkopimda di Lapangan Pancasila, kawasan Simpanglima.(foto: teguh prasetyo)
SEMARANG – Di tengah-tengah penyampaian amanatnya, Gubernur Ganjar Pranowo memanggil Subari. Lelaki paruh baya itu lantas maju ke podium di tengah-tengah Lapangan Pancasila. Kepada peserta upacara, Gubernur ingin memperkenalkan Subari. Subari adalah sosok dibalik pembangunan embung di Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal.

Dari awal penyampaian amanat upacara puncak peringatan Hari Pahlawan tingkat Jateng di Lapangan Pancasila, kompleks Kawasan Simpanglima, Kota Semarang, Gubernur menyebutkan satu nama. Subari.

Dari sosok itulah, ada pesan yang diambil yakni keikhlasan. Subari, kata Gubernur, dengan ikhlas melepas tanah seluas 1.800 m2 untuk dijadikan embung. Subari pun tidak meminta imbal balik apa pun dari pelepasan tanah miliknya.
“Keikhlasan menurut saya menjadi pas pada peringatan Hari Pahlawan . Di zaman milenial, ternyata masih ada nilai keikhlasan untuk kepentingan orang banyak. Pembangunan embung yang membutuhkan lahan, terkendala dengan pembebasan. Maka dengan keputusan Bapak Subari untuk melepas lahannya, menjadi pembelajaran berhaga bagi kita semua. Inilah semangat kepahlawan yang harus disemaikan kepada kita semua,” ucapnya.

Peringatan Hari Pahlawan diikuti oleh seluruh elemen masyarakat. Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Jateng Stephanus Sukirno mewakili institusi hadir langsung. Jajaran Forkopimda dari kepolisian, TNI, sampai kejaksaan juga hadir. Pelajar sampai ormas kepemudaan juga turut terlihat. Dua siswa SMK 7 Semarang berkesempatan membacakan teks UUD 1945 dan pesan pahlawan mulai dari Soekarno, Moh Hatta, sampai Jenderal Besar Sudirman. Usai upacara dilakukan kirab bendera Merah Putih yang dibawakan pelajar SMA dan ormas kepemudaan.(amin/priyanto)