KINERJA BANK. Komisi C DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan jajaran Bank Jateng Cabang Tegal untuk membahas kinerja dan tata kelola perusahaan, Rabu (8/3/2023). (foto rahmat yasir widayat)
TEGAL – Komisi C DPRD Provinsi Jateng menyambangi Bank Jateng Cabang Tegal dalam rangka penyusunan Raperda tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMD, Rabu (8/3/2023). Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Bambang Haryanto mengapresiasi upaya yang dilakukan Bank Jateng Cabang Kota Tegal meningkatkan penyaluran kredit produktif yang besarannya melampaui kredit konsumsi.
Ia juga menyampaikan, dalam pencapaian target keuangan, perlu adanya upaya kreatif dan inovatif dari perusahaan. Untuk itu, ia mendorong Bank Jateng Cabang Tegal dapat mempertahankan kinerja performa baik itu.
“Melihat data yang ada, kami rasa kinerja Bank Jateng sudah sangat baik. Ke depan, harus tetap dipertahankan dan kalau bisa ditingkatkan lagi karena bank Jateng menjadi primadona masyarakat Jateng,” harapnya.

Senada, Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng Siti Rosidah juga mengaku terkesan dengan kinerja yang dilaporkan, terutama sektor kredit, dimana penyaluran kredit produksi lebih besar dibanding kredit konsumsi. Fakta itu merupakan trend yang baik buat Bank Jateng sebagai indikator pergerakan ekonomi yang positif sehingga perlu terus dipertahankan dan bisa menjadi contoh untuk cabang-cabang yang lain.
“Kredit produktif lebih tinggi daripada kredit konsumtif bagi kami merupakan hal yang baru dan harus kami apresiasi. Karena, sesungguhnya hal itu merupakan harapan kami maupun dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), 60 persen produktif, 40 persen konsumsi. Hal itu menjadi tren yang baik untuk Bank Jateng yang menjadi indikator bahwa ekonomi akan bergerak manakala kredit produktif telah disalurkan lebih banyak oleh Bank Jateng,” kata Siti.

Sementara dalam paparannya, Pimpinan Bank Jateng Cabang Tegal Tudi Prabowo mengatakan selama ini pihaknya terus meningkatkan angka capaian secara kreatif dengan inovasi-inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat. Saat ini, komposisi dana masyarakat 60% dan dana Pemda 40%.
Datanya mencatat, penyaluran Kredit Produktif pada 2022 sebesar Rp 718,4 miliar dan pada Februari 2023 tercapai Rp 1,11 triliun. Sedangkan Kredit Konsumtif pada 2022 sebesar Rp 583,6 miliar dan pada Februari 2023 sebesar Rp 621,6 miliar. Hal itu menunjukan bahwa usaha produktifnya lebih dominan yaitu di posisi 60%. Kemudian, partisipasi Bank Jateng di sektor Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersalurkan sebanyak Rp 84,9 miliar dan sektor retail sebesar Rp 29,5 miliar.
Dari data itu, pada Februari 2023 kredit macet atau non-performing loans (NPL) semakin baik. Secara keseluruhan di rasio NPL pada 2022 sebesar 0,86% menjadi 0,26% pada Februari 2023.
“Selain itu, terdapat kegiatan digitalisasi yang sudah dilaksanakan di Tegal yaitu dalam bentuk e-Pasar, e-Pariwisata, dan e-Sampah. Sedangkan untuk e-Kir dan e-Parking masih dalam proses. Selanjutnya untuk kegiatan Host to Host sudah melaksanakan dengan RSUD negeri maupun swasta, PDAM, dan beberapa sekolah di wilayah Tegal,” jelas Tudi. (ryo/ariel)