KUNJUNGAN KERJA : Komisi D melakukan kunjungan kerja di Kantor BBWS Cimanuk Cisanggarung di Cirebon.(foto: ganang hadi)
CIREBON – Penanganan Sungai Cisanggarung dan Babakan perlu kolaborasi antara Pemprov Jawa Tengah dengan Jawa Barat. Peran Kementerian Pekerjaan Umum terutama Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) juga sangat vital terutama guna mencegah serta menanggulangi banjir luapan kedua sungai itu.

Anggota Komisi D Samirun mengungkapkan hal itu saat memimpin rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung di Cirebon, Jabar, Selasa (5/4/2022). Pada kesempatan itu, Komisi D didampingi Kepala Dinas PU SDA dan Tata Ruang (Pusdataru) Eko Yunianto diterima Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Cimanuk Cisanggarung Tri Wijayanto
Samirun mengutarakan, luapan Sungai Babakan kerap menimpa sebagian wilayah di Brebes. Peran dua provinsi dalam melakukan penataan daerah aliran sungai (DAS) sangat penting. Sekarang ini DAS Babakan sedang dilakukan normalisasi. Menjadi persoalan, lumpur sungai sebesar 1,6 juta ton m3 dari hasil pengerukan belum ada tempat pembuangannya. Sekarang ini Komisi D bersama Dinas Pusdataru dan Pemprov Jateng tengah mengupayakan tempat pembuangan lumpur tersebut.

Pada kesempatan itu anggota Komisi D Wahyudin Noor Aly menanyakan masalah banjir yang masih terjadi pada awal hujan kemarin di daerah Losari. Masih terjadi banjir dan pada 2023 penataan DAS harus selesai dengan demikian masalah banjir bisa teratasi.
Menjawab hal itu, Tri Wijayanto menjelaskan, penataan DAS Sungai Babakan tidak semudah yang dibayangkan. Sekarang ini di wilayah DAS sudah banyak berdiri rumah maupun tempat usaha. Perlu ada pembebasan lahan.(ganang/priyanto)