PANTAU RUMAH. Sukirman memantau perbaikan RTLH di Kecamatan Krapyak Kota Pekalongan, Minggu (29/5/2022). (foto teguh prasetyo)
PEKALONGAN – Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman mendorong peningkatan Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di wilayah terdampak bencana rob. Hal itu disampaikannya usai meninjau perbaikan RTLH di Kecamatan Krapyak Kota Pekalongan, baru-baru ini.
“Kita sampai sekarang masih cukup prihatin dengan keadaan rob yang ada di Pekalongan, apalagi secara alami BMKG masih memprakirakan sampai Juni/ Juli. Ya, semoga saja perkiraan ini tidak tepat. Artinya, rob bisa turun kemudian tidak ada bencana rob,” ungkap Anggota Fraksi PKB DPRD Provinsi Jateng itu.

Selain penanganan jangka pendek, ia juga meminta program pengentasan kemiskinan seperti program RTLH dan program lainnya bisa masuk ke dalam wilayah yang terdampak bencana rob. ”RTLH di wilayah bencana perlu didorong. Itu sangat penting, khususnya di wilayah bencana rob sangat penting untuk dilakukan,” tandasnya.
Ia menilai program RTLH yang telah dilakukan sudah cukup bagus seperti di Kecamatan Krapyak Kota Pekalongan. Karena, yang awalnya tidak punya rumah sama sekali, telah dibangunkan rumah. Namun, dalam pembangunannya masih di wilayah terdampak rob, jadi tetap saja tergenang rumahnya.

“Nah, kita berharap, kalau kemudian ada program RTLH lanjutan untuk warga terdampak rob dan sudah tidak bisa terselamatkan, disediakan lahan yang bersih dari rob. Lahan itu bisa masyarakat sendiri atau bisa dicarikan pemerintah, entah bagaimana caranya lah nanti tinggal dibangunkan rumah,” pungkasnya.
Dalam kesempatan lain, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan melalui Kasi Pencegahan & Kesiapsiagaan Dimas Arga Yudha menjelaskan air laut yang masuk ke muara sungai di Kota Pekalongan yakni Sungai Meduri, Loji, Banger, dan Gabus. Air laut di sisi barat Sungai Loji menyebabkan banjir di beberapa wilayah diantaranya Kelurahan Panjang Wetan dan Bugisan, Klego, Kauman serta sebagian Kelurahan Krapyak.
“Sedangkan melalui aliran Sungai Meduri, limpasan berdampak pada wilayah Kelurahan Pasirkratonkramat dan Kelurahan Tirto. Ditambah dengan rusaknya tanggul/ shetpel di Gang 12 Tirto sepanjang 13 meter,” terang Dimas.

Ditambahkan, limpasan rob di Sungai Banger maupun Gabus berdampak pada pemukiman warga di wilayah Kelurahan Degayu dan Gamer. Limpasan rob juga menimbulkan banjir di wilayah yang berbatasan langsung dengan pesisir pantai yakni Kelurahan Panjang Baru dan krematorium. (teguh/ariel)