DISKUSI PENGEMBANGAN. Jajaran Komisi C bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng di PPP Asemdoyong, Pemalang, Kamis (9/5/2019).(Foto: Sunu AP)
PEMALANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng sudah selayaknya memperhatikan pengembangan pelabuhan perikanan pantai (PPP). Komisi C DPRD Jateng melihat ada potensi yang belum tergarap di pelabuhan tersebut.
Seperti di PPP Tawang, Kendal, tempat yang sama PPP Asemdoyong di Pemalang juga terlihat tidak ada pengembangan potensi. Kendala yang dihadapi sama yakni kurangnya sarana dan prasarana. Bahkan di PPP Asemdoyong belum ada kolam tambat labuh dan bangunan pemecah gelombang.

Demikian diungkapkan anggota Komisi C Ahmad Ridwan saat memimpin kunjungan kerja komisinya ke Asemdoyong, Kamis (9/5/2019). Menurut politikus PDI Perjuangan itu, negara belum sepenuhnya hadir memenuhi pelayanan pada masyarakat nelayan, mengingat kolam tambat labuh merupakan sarana primer PPP mana pun.
“Maka itu dan mumpung ada Pak Kadis yang baru (Fendiawan Tiskiantoro) , kami (Komisi C) minta sarpras dasar tersebut segera diadakan. Termasuk jalan akses ke pelabuhan yang kini rusak secepatnya diperbaiki,” tandas Ridwan.
Senada, anggota Komisi C Mustholih menambahkan, pada dasarnya semua aset diharapkan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD). Namun sebagian aset diutamakan untuk pelayanan publik, seperti PPP Asemdoyong. Sudah bertahun-tahun diketahui ada pendangkalan alur, belum memiliki kolam tambat labuh yang vital, tidak memiliki pemecah gelombang sehingga banyak kapal rawan hancur atau rusak saat gelombang besar meneepa dan sebagainya.
“Kiranya ini harus diseriusi, Negara wajib hadir membenahi semua sarpras yang dibutuhkan. Jangan hanya pengin PAD namun emoh berinvestasi. HarusnyaPemprov Jateng malu dong, ” ujar politikus Partai Amanat Nasional itu.
Namun Mustholih memberi apresiasi yang tinggi, karena di tengah berbagai kendala PPP Asemdoyong mampu merealisasikan PAD melebihi target (130%) per April sudah menyetor Rp 59 juta dari target tahun ini sebesar Rp 45 juta.
“Kinerja yang baik itu harus diapresiasi dan di sisi lain membuktikan bahwa potensi PAD di Asemdoyong memang besar. Maka semua kendala sarpras tadi wajib segera dipenuhi, ” tegasnya.
Dalam dialog dengan jajaran PPP Asemdoyong yang juga dihadiri Kadislutkan Fendiawan Tiskiantoro itu hadir pula sejumlah perwakilan nelayan. Mereka juga mendesak Pemprov Jateng, untuk melengkapi sarpras mendasar yang dibutuhkan untuk optimalisasi pendapatan dari PPP Asemdoyong.
“Selain itu kami para nelayan sebagai stake holder mohon dilibatkan dalam pembenahan Pelabuhan yang insya Allah potensinya masih sangat besar ini,” pinta Eko Budiyanto, tokoh nelayan setempat.
Menutup dialog, Fendiawan meminta dukungan Komisi C DPRD Jateng untuk penganggarannya. “Kami optimistis, dukungan Komisi C dapat mengatasi semua kebutuhan anggaran yang kami butuhkan,” kata Kadislutkan Jateng itu.(sunu/priyanto)