BICARA OPD. Pansus SOTK berdiskusi dengan sejumlah OPD di Lantai 4 Ruang Banggar Gedung Berlian, belum lama ini. (foto teguh prasetyo)
GEDUNG BERLIAN – Pansus Susunan Organisasi & Tata Kerja (SOTK) Provinsi Jateng akan mengevalusi seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Demikian disampaikan Ketua Pansus SOTK Abdul Azis dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Pansus SOTK bersama Akademisi dan dinas terkait di Lantai 4 Ruang Banggar Gedung Berlian, belum lama ini.
“Secara obyektif dan taktis, Pansus SOTK dianggap lebih berani dibanding provinsi lain karena yang disodorkan eksekutif cuma Brida (Badan Riset Daerah). Namun, kita kembangkan ke seluruh OPD karena kebutuhan evaluasi kinerja,” ungkap Ketua Fraksi PPP itu.

Tidak kalah penting, lanjut dia, evaluasi terhadap OPD merupakan kebutuhan untuk memproyeksi langkah-langkah ke depan. Hal itu terkait optimalisasi layanan yang akan diberikan kepada masyarakat.
“Dalam diskusi dengan dinas dan biro yang menjadi mitra Komisi A dan Komisi B sebelumnya, muncul beberapa poin evaluasi. Diantaranya, kebutuhan untuk memisahkan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset menjadi menjadi dua dimana Badan Aset berdiri sendiri,” ungkapnya.

Selain itu, memisahkan Dinas Kepemudaan Olahraga & Pariwisata menjadi dua. Dinas Kepemudaan & Olahraga dan Dinas Pariwisata. Seperti halnya Provinsi Jatim, Dinas Pemuda & Olahraga berdiri sendiri dan pariwisata tidak digabung.
“Muncul juga diskusi terkait Dinas pemberdayaan masyarakat desa kependudukan & dukcapil. Kemudian, Dinas Ketahanan Pangan yang memang pada 2016 dimunculkan karena dorongan ingin melayani fungsi-fungsi ketahanan pangan Jateng. Pada 2018, dimunculkan sistim logistik daerah dalam keputusan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Akan tetapi, kemudian pada tahun pertamanya sistem logistik daerahnya tidak dapat dukungan politik sehingga seolah-olah dinas ini kehilangan roh substansinya,” pungkasnya. (teguh/ariel)