BENGKEL PENDIDIK. Komisi E DPRD Provinsi Jateng saat melihat bengkel tempat pendidik SMK mendapatkan pelatihan, di BBPPMPV BOE, Kota Malang, Senin (28/12/2020). (foto ariel noviandri)
MALANG – Meski kondisi saat ini masih pandemi Covid-19, namun mutu pendidikan tetap harus terjaga. Seperti dilakukan Komisi E DPRD Provinsi Jateng saat berdiskusi bersama Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif & Elektronika (BBPPMPV BOE) Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbud soal pengembangan mutu pendidikan vokasi.

Dalam diskusi yang digelar di aula BBPPMPV BOE di Kota Malang, Senin (28/12/2020), Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jateng Abdul Hamid mengakui minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi sangat tinggi. Untuk itu, perlu adanya peningkatan pelayanan dalam pendidikan tersebut seperti kelengkapan fasilitas dan sarana/ prasarana.
“Untuk itulah, kami ingin meminta gambaran cara meningkatkan pendidikan vokasi di Jateng dan menyinkronkannya dengan dunia usaha. Karena, harapan orangtua siswa agar setelah lulus dapat langsung bekerja,” kata Legislstor PKB itu.

Menanggapi hal itu, Abdul Rohim selaku Kepala BBPPMPV BOE sependapat bahwa minat masyarakat cukup tinggi untuk menyekolahkan anaknya ke SMK. Karena, sesuai dengan kebijakan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbud, lulusan SMK diharapkan tidak hanya memiliki keterampilan tapi kewirausahaan.
“Pendidikan vokasi itu selain menciptakan ketrampilan tapi juga kewirausahaan. Dengan didirikannya Dirjen Pendidikan Vokasi pada 2020, SMK akan lebih fokus menciptakan tenaga terampil dan menyiapkan enterpreneur,” kata Abdul.

Dalam kebijakan Dirjen, kata dia, siswa vokasi lulus dengan ijazah, sertifikasi, english proficiency (kemahiran berbahasa Inggris) dan lulus dengan kompetensi. Sementara dalam peningkatan mutu pendidikan vokasi itu sendiri, pihaknya menyiapkan tenaga pengajar yang kompeten, termasuk dosen/ praktisi.
“Pendidikan vokasi kini perlu rebranding yakni merubah paradigma SMK, yang mampu menciptakan tenaga terampil dan wirausaha atau lulusan yang mampu menciptakan peluang usaha,” jelasnya.

Saat ini, lanjut dia, upaya peningkatan mutu yang dilakukan BBPPMPV BOE agak terhambat akibat pandemi Covid-19. Selama pandemi itu, BBPPMPV BOE melaksanakan Diklat Daring Guru Kejuruan, webinar & seminar kolegial, bintek diklat daring, inhouse training, dan pengembangan pegawai.
“Disini, kami mengembangkan kualitas guru SMK. Memang agak menyulitkan kami karena tidak bertemu langsung akibat pandemi. Meski begitu, kami tetap berupaya melaksanakan tugas peningkatan mutu pendidikan guru tersebut,” terangnya.
Sebagai informasi, ada 10 program BBPPMPV BOE yang sedang dilaksanakan sekarang. Beberapa diantara program itu yakni pengembangan pendidik vokasi, pemberdayaan Pendidikan Teknologi & Kejuruan (PTK) vokasi, dan kerjasama industri-lembaga lain. (ariel/priyanto)