MUSEUM BUDAYA. Komisi B DPRD Provinsi Jateng melihat pengelolaan Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta, di Jalan Pangurakan Nomor 6 Ngupasan Kecamatan Gondomanan Kota Yogyakarta, Senin (24/1/2022). (foto muhammad faiz fuadi)
YOGYAKARTA – Dalam hal pengelolaan museum, Provinsi DIY patut diacungi jempol. Lihat saja Museum Negeri Sonobudoyo Yogyakarta, di Jalan Pangurakan Nomor 6 Ngupasan Kecamatan Gondomanan Kota Yogyakarta.
Meski koleksi museum berisi tradisi dan budaya, namun pihak pengelola tetap berupaya menyasar pengunjung dari kalangan muda. Caranya, promosi museum dilakukan secara online yakni melalui media sosial (medsos). Dengan begitu, dapat meningkatkan animo pengunjung, terutama kaum muda.

Seperti disampaikan Kepala Museum Negeri Sonobudoyo Setyawan Sahli, saat menerima Komisi B DPRD Provinsi Jateng, Senin (24/1/2022). Ia mengatakan Museum Negeri Sonobudoyo merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pada Dinas Kebudayaan Provinsi DIY.
“Untuk wisatawan, kami menyasar generasi milenial dengan promosi melalui media online dan offline. Media online seperti facebook, instagram, tweeter. Dan pada tahun ini, akan ditambah dengan tiktok. Secara offline, pihaknya melakukan promosi melalui komunitas budaya yakni melalui kegiatan literasi dengan menggandeng mahasiswa yang ada di Yogyakarta,” katanya.
Di Museum Negeri Sonobudoyo sendiri terdapat 8 ruang pamer. Diantaranya Ruang Wayang, Ruang Senjata, Ruang Topeng, Ruang Batik, Ruang Ukir, Ruang Maenan, Ruang Prasejarah, dan Ruang Bali.

Mendengar hal itu, Sekretaris Komisi B DPRD Provinsi Jateng Muhammad Ngainirrichadl mengakui pengelolaan Museum Negeri Sonobudoyo tersebut sangat baik. Salah satu magnet wisatawan berkunjung ke Yogyakarta adalah kebudayaan, termasuk museum.
“Apalagi, pengelolaan museum sangat bagus karena menyasar wisatawan dari anak-anak muda atau generasi milenial,” kata Richad, sapaan akrabnya. (faiz/ariel)