DIALOG EMPAT PILAR : Wakil Ketua DPRD Quatly Abdulkadir Alkatiri menjadi narasumber dalam dialog di Surakarta.(foto: cahya depe)
SURAKARTA – Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Abdul Kadir Alkatiri berharap konsep Merdeka Belajar yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem tidak meninggalkan konsep dasar dari pendidikan itu sendiri yakni membentuk karakter.

Hal ini diungkapkannya saat menjadi narasumber dalam dialog “4 Pilar Kebangsaan: Merdeka Belajar dalam Wawasan Kebangsaan” di Surakarta, Rabu (26/1/2022). Menurutnya, pembentukan karakter sangatlah penting. Kepada tenaga pengajar terutama guru bisa menanamkan karakter kepada siswa seperti budi pekerti, saling menghormati, jujur, cinta kasih. Untuk mendapatkan hal itu pun tidak bisa didapatkan dari pelajaran secara daring.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Suyanta menyebutkan esensi dari Merdeka Belajar adalah membuat pengalaman belajar yang menyenangkan dan relevan bagi siswa. Murid dapat berdiskusi lebih dalam dengan guru. Terbentuknya karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya sekedar mengandalkan sistem rangking di kelas.

Selanjutnya pengamat pendidikan Sutoyo mengakui, karena Merdeka Belajar merupakan program baru maka banyak tantangan yang dihadapi. Sarana dan prasarana di sekolah pun turut menjadi tantangan.
Esensi Merdeka Belajar yang digagas Nadiem sejalan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Menurutnya pendidikan menghilangkan belenggu kesenjangan dan membentuk karakter calon pemimpin bangsa. Merdeka belajar merupakan salah satu bentuk implementasi nilai-nilai pembentuk karakter bangsa dimulai yang dari pembenahan sistem pendidikan dan metode belajar. Diharapkan Merdeka Belajar dapat memberikan perubahan ke arah yang lebih baik serta memberikan manfaat pada lingkungan.
Untuk sekarang ini, dengan digitalisasi informasi menurut Quatly perlu didukung persiapan yang matang. Dengan demikian, baik siswa maupun tenaga pendidik bisa menyelaraskan kegiatannya dengan program pemerintah.
Suyanta kemudian menjelaskan mengenai kendala dari program Merdeka Belajar disaat pandemi, sesuai keputusan pemerintah maka untuk daerah yang sudah siap sarana dan prasarana maka program pemerintah harus berjalan. Selebihnya untuk daerah yang belum siap akan bertahap.(ayuta/priyanto)