SENI BUDAYA. Sholeha Kurniawati dalam kegiatan ‘Sosialisasi Kebijakan melalui Media Tradisional,’ Minggu (11/6/2023), di Dusun Macanan Desa Tajuk Kabupaten Semarang. (foto teguh prasetyo)
UNGARAN – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jateng Sholeha Kurniawati mengapresiasi langkah Dusun Macanan Desa Tajuk Kabupaten Semarang melestarikan seni budaya. Melalui Kelompok Seni Wahyu Budi Utomo, kaum muda dapat berperan aktif sehingga kesenian bisa terus berkelanjutan dan tidak terputus di tengah jalan.
“Kami mengapresiasi Dusun Macanan dan Kelompok Seni Wahyu Budi Utomo (WBU). Saya melihat itu regenerasi yang baik sehingga seni budaya tidak terputus,” ungkap Sholehah dalam kegiatan ‘Sosialisasi Kebijakan melalui Media Tradisional,’ Minggu (11/6/2023), di Dusun Macanan Desa Tajuk Kabupaten Semarang.

Anggota Fraksi PPP DPRD Provinsi Jateng itu menjelaskan kegiatan yang mengambil tema ‘Seni Budaya Lokal sebagai Identitas Bangsa’ tersebut dilaksanakan guna mendukung kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan seni budaya. Selain itu, kegiatan tersebut sebagai sarana yang sangat efektif untuk mensosialisasikan program yang ada di pemerintah.
“Dulu Para Wali kita, kalau menyampaikan pesan itu tidak langsung tapi lewat simbol-simbol. Dikisahkan dengan pagelaran wayang yang sampai sekarang masih dilestarikan sebagai hiburan dan digemari oleh sebegian masyarakat kita,” katanya.

Ia menambahkan di era digital ini media sosial (medsos) tidak terbatas. Kegiatan yang saat ini dilakukan bisa langsung disaksikan di belahan dunia lain dalam waktu yang sama. Desa macanan pun tidak ketinggalan teknologi yakni dengan memanfaatkan medsos sebagai sarana memperkenalkan kesenian.
“Untuk Dusun Macanan, kemarin saya sempat melihat YouTube ternyata sudah dikenal di dunia maya. Kemarin sempat melihat juga saat tampil di Desa Banyudono, luar biasa sekali,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Seni WBU Hadi Triyono menyampaikan Dusun Macanan telah memperjuangkan kegiatan seni kebudayaan sejak 1991. Dengan slogan ‘Manunggaling Budoyo Guyub Rukun ing Seni,’ diharapkan masyarakat bisa hidup rukun dan gotong royong, baik segi pembangunan maupun segi perekonomian.
“Kegiatan seni bermasyarakat dengan seluruh warga. Dengan disengkuyung sesepuh sudah regenerasi anak muda sehingga tidak akan putus melaksanakan regenerasi kesenian dari bawah hingga ke jenjang selanjutnya,” harapnya.
Ia menambahkan semangat kesenian dengan berasaskan Pancasila, mengingat berbudaya tanpa Pancasila akan rusak. Berbudaya harus berketuhanan, berperikemanusiaan, dan menjunjung persatuan. Juga, harus ada pemimpin yang berkhidmat dalam memimpin dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat. (teguh/ariel)