JADI NARASUMBER: Anggota DPRD Jateng Setia Budi Wibowo menjadi narasumber dalam program Media Tradisional.(foto: priskilla tyas)
KUDUS – Kesenian di Kudus perlu dibangkitkan. Selain dikenal sebagai kota kretek, Kudus turut menyimpan sejumlah ragam kesenian tradisional. Bagi anggota DPRD Jateng Setio Budi Wibowo, sudah saatnya, kesenian di Kudus untuk ditampilkan ke depan khalayak. Hal ini dikemukakannya dalam Media Tradisional DPRD Provinsi Jawa Tengah di Museum Jenang, Kamis (13/10/2022). Turut bersama Setia Budi Wibowo, Mutrikah selaku Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus dan Muhammad Zaini selaku budayawan.

Dalam dialog tersebut Wibowo-sapaan akrab Setia menyampaikan dalam kebangkitan kesenian di Kudus agar dapat muncul ke permukaan lagi dan eksis membutuhkan dukungan dari semua pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat.
“Sampai saat ini saya masih menggelar wayang kulit untuk masyarakat Kudus, sudah banyak komunitas kesenian di sini. Tinggal bagaimana kita memikirkan cara untuk pengembangan kesenian ini,” tutur Bowo.

Senada, Mutrikah menjelaskan untuk melestarikan kebudayaan lokal dengan melakukan perlindungan. Salah satu contoh dengan turut mendaftarkan ke HAKI, pemanfaatan, pembinaan di sekolah-sekolah, desa-desa Disbudpar memiliki program “Desa Wisata” tarian khas, kuliner khas.
“Sudah mengikuti kegiatan di tingkat Nasional untuk menguri-uri budaya dan pariwisata Kudus, bertempat di Palu penyelenggaraan pertunjukan kolaborasi Terbang Papat, Qiroatil Quran (juara pertama), yang mana diyakini dapat menjadi nilai jual di tingkat nasional sehingga Kesenian Kab Kudus dapat diketahui oleh masyarakat umum” jelas Mutrikah.
Menanggapi hal tersebut Zaini juga menuturkan pengembangan SDM, pengelolaan manajemen, akademik, bahkan media sosial yang positif bisa digunakan untuk membantu melestarikan kebudayaan di Kudus.
Harapan dari anggota komisi B adalah adanya kolaborasi juga antara dinas dan kesenian di sekolah seperti Tari Jenang dan Terbang Papat yang bisa dimasukan dalam ekstrakulikuler sekolah. Setelah dialog dilanjutkan pertunjukan Tari Jenang yang dibawakan oleh SMP 1 Kudus. (Tyas)