BERI PENJELASAN : Anggota Komisi E DPRD Jateng Messy Widiastuti memberikan penjelasannya perihal kondisi sosial masyarakat Indonesia di Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, baru-baru ini.(foto: teguh prasetyo)
TEGAL – Anggota DPRD Jateng Messy Widiastuti mengajak masyarakat untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut mengingat Indonesia merupakan negara majemuk atau penuh dengan keragaman sosial budaya.

Dengan kekayaan itu, lanjut dia, jika dikelola dengan baik maka akan menjadi potensi kekuatan ketahanan bangsa. Namun jika tidak dijaga, maka akan menimbulkan kerentanan maupun memicu konflik antarkelompok.
“Pemerintah bertugas tidak menyeragamkan perbedaan, namun merajut dan membuatnya harmoni seiring sejalan secara inklusif dan saling mendukung,” ungkap anggota Komisi E dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut dalam acara Sosialisasi Kebijakan Melalui Media Tradisional di Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, baru-baru ini.
Pada kesempatan tersebut, Messy turut berpesan kepada generasi muda supaya tidak melupakan akar budaya bangsa dan tidak boleh kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Selain itu kebudayaan harus terus menjadi nafas dari kelangsungan hidup bangsa, menjadi darah kepribadian, menjadi mentalitas dan nilai-nilai kebangsaan generasi muda.

Lunturnya kebudayaan Indonesia, tambahnya di antaranya disebabkan oleh semakin maraknya budaya asing yang masuk ke Indonesia serta hilangnya rasa bangga terhadap budaya asli Indonesia yang tinggi. Selain itu, ketidakpedulian generasi milenial terhadap budaya asli indonesia dan terkesan kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
“Pemerintah daerah berkewajiban melestarikan kebudayaan untuk memperkokoh jatidiri bangsa, martabat, dan menumbuhkan kebanggaan nasional serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perlu adanya pengenalan budaya daerah dan nilai-nilai jati diri bangsa melalui pendidikan formal pada materi muatan lokal pengenalan budaya. Keterlibatan semua pihak dalam upaya pemajuan kebudayan baik pemerintah, swasta dan masyarakat,” pungkasnya.(teguh/priyanto)