SENI HADRAH. Rangkaian kegiatan ‘Sosialisasi Kebijakan melalui Metra’ berupa gelaran kesenian hadrah di Lapangan Desa Menganti Sruweng Kebumen, Sabtu (11/11/2023) malam. (foto ariel noviandri)
KEBUMEN – Dalam kegiatan ‘Sosialisasi Kebijakan melalui Media Tradisional (Metra),’ Anggota DPRD Provinsi Jateng Bambang Eko Purnomo menggelar pentas seni budaya ‘Hadroh’ bagi Warga Menganti Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Gelaran Metra itu dilaksanakan di Lapangan Desa Menganti, Sabtu (11/11/2023) malam.
Sebelum digelarnya budaya Hadroh, Bambang Eko Purnomo melakukan dialog dengan warga desa setempat. Saat berdialog, ia mengatakan seni budaya hadroh atau hadrah itu merupakan kesenian tradisional turun temurun yang layak dilestarikan.
“Lagu-lagu terbang hadrah tidak selalu syairnya bershalawat tetapi ada juga syair lagu yang sifatnya memberi nasihat yang mudah dipahami,” kata Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng itu.

Ia berharap, dengan melestarikan kesenian hadrah, dapat memperkuat ukhuwah/ rasa persaudaraan antarmasyarakat. “Melalui hadrah yang menampilkan musik rebana, dapat saling memperkuat ukhuwah sehingga warga masyarakat tetap menjaga persatuannya,” harapnya.
Dari penjelasan tokoh masyarakat, seni terbang hadrah merupakan nyanyian Islami atau shalawat yang diiringi dengan permainan beberapa alat musik terbang/ rebana atau ansambel. Musik terbang hadrah merupakan permainan musik terbang sederhana, baik pola pukulan dari masing-masing alat musik maupun lagunya.
Syair lagu terbang hadrah berbentuk bait-bait. Lagu-lagu terbang hadrah sendiri bervariasi, ada yang menggunakan syair berbahasa Arab, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa.

“Kami berharap, dengan adanya kegiatan Metra, kita semakin bisa menjadi bangsa yang berkharakter melalui kesenian budaya daerah,” Slamet, tokoh masyarakat sekaligus narasumber dalam kegiatan sosialisasi.
Sementara, Supono selaku Kades Menganti mengaku sangat mendukung adanya kegiatan sosialisasi itu. Ia berharap, dengan adanya kegiatan tersebut, warga desa semakin memahami pentingnya upaya pelestarian kesenian dan budaya daerah.
“Harapannya, seni budaya lokal itu dapat diteruskan oleh kaum muda Desa Menganti ke depannya,” harap kades.

Usai berdialog, Bambang bersama sejumlah warga desa menikmati kesenian hadrah. Pada malam itu, suasana Lapangan Desa Menganti tampak ramai karena banyak warga ingin menikmati seni hadrah.
Dalam hal ini, Bambang mengaku apresiatif dengan semangat untuk melestarikan kesenian tersebut. Pasalnya, banyak kaum muda yang masih antusias dalam berkesenian hadrah. (ariel/priyanto)
