SERAHKAN GUNUNGAN : Ketua Komisi D Alwin Basri menyerahkan gunungan kepada dalang dalam pementasan wayang klithik di Pati.(foto: choirul amin)
PATI – Wayang klithik merupakan salah satu kreasi di dunia pakeliran yang berkembang di wilayah Pati utara. Kesenian ini dipentaskan pada kegiatan Media Tradisional Sekretariat DPRD Jateng “Nguri-uri Kebudayaan: Wayang Klithik”di Kecamatan Tayu, Pati, Jumat (24/6/2022) sore.

Anggota DPRD Jateng Alwin Basri berkesempatan menjadi narasumber untuk menjelaskan perkembangan kesenian di Pati. Turut menjadi pembicara Camat Tayu Dwi Nuryanto dan pelaku kesenian setempat Seno Ajisoko.
Dalam paparannya, Ajisoko menyampaikan ciri khas wayang klithik adalah mengambil cerita dalam sejarah kerajaan Islam. Masing-masing dalang kemudian meramu dengan kreativitasnya masing-masing. Bahkan tak jarang, dalang kerap menampilkan wayang untuk diunggah ke kanal Youtube. Dengan maksud supaya anak-anak muda bisa turut bisa menonton.

Degan adanya kegiatan milik DPRD Jateng ini, ia berharap menjadi awal kembali untuk berkesenian terutama pementasan wayang klithik di Pati. Ajisoko pun meminta kepada Ketua Komisi D itu supaya para pelaku seni diberi wadah atau difasilitasi dalam bentuk semacam laboratorium kesenian dan budaya untuk keberlangsungan seni dan budaya di era milinial digitalisasi.

Alwin menegaskan keberlangsungan wayang klitik supaya bisa diterima oleh anak muda merupakan tanggung jawab bersama antara pelaku seni budaya dan pemerintah.
“Selaku legislator saya berkewajiban mendorong untuk dilaksanakan untuk berkegiatan agar ada pergerakan perekonomian melalui seni budaya,” ungkapnya.
Legislator kelahiran pati ini sangat begitu antusias dengan kebudayaan pati bahkan tak segan membangun Alwin Center dengan ada studio seni untuk pengembangan dan melestarikan budaya seni Kabupaten Pati.

Dwi nuryanto selaku Camat Tayu sangat mengapreasi program tersebut. Menurutnya kegiatan DPRD seperti media tradisional bisa mampu memberi ruang bagi pelaku seni yang dua tahun terakhir ini terpuruk akibat pandemi.
“Sebagai pemangku wilayah di Kecamatan Tayu saya juga selalu mengingatkan agar warga tetap melakukan vaksin boster supaya dapat berkegiatan kesenian untuk menumbuhkan perekonomian,” ungkapnya. Menutup dialog kebudayaan, Ketua komisi D DPRD Jawa Tengah Alwin Basri menyerahkan gunungan wayang kepada Dalang Prio dari Sanggar Karawitan Sedyo Laras untuk dimulainya wayang klitik dan dimainkan pada bulan Bung Karno.(hini/priyanto)