HALTE BURUH. Komisi D DPRD Provinsi Jateng saat memantau halte bus Trans Jateng di KIK Kabupaten Kendal, Rabu (4/11/2020), didampingi Dishub Provinsi Jateng. (foto ariel noviandri)
KENDAL – Guna mempermudah para buruh di Kawasan Industri Kendal (KIK) mengakses transportasi umum, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jateng mendirikan halte khusus bus Trans Jateng di dalam kawasan tersebut. Bahkan, dishub juga memberlakukan tarif khusus yakni Rp 2.000 per penumpang sehingga tidak memberatkan para buruh.

Seperti disampaikan oleh Kasi Operasional Bus Trans Jateng Dishub Provinsi Jateng Lambang Kurniawan, usai menyambut Komisi D DPRD Provinsi Jateng yang melakukan pantauan ke Halte Bus Trans Jateng di KIK, Rabu (4/11/2020). Ia mengaku pendirian halte itu sengaja didirikan di dalam kawasan industri agar lebih dekat dengan tempat kerja para buruh.
“Harapan kami (dishub), dengan adanya halte disini bisa mengurangi kepadatan kendaraan bermotor sekaligus memudahkan para buruh saat mengakses transportasi umum,” katanya.

Untuk saat ini, kata dia, sudah ada 4 armada bus yang disediakan dengan jurusan Semarang-Kendal. Nantinya, dishub tetap melakukan evaluasi atas efektifitas halte di KIK tersebut.
“Di halte ini, bus yang datang pada jam-jam padat yakni saat berangkat kerja jam 7 pagi dan pulang kerja jam 5 sore. Kami tetap melakukan evaluasi terhadap halte yang sudah didirikan,” ujarnya.

Mendengar hal itu, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng Alwin Basri mengaku sangat mendukung adanya halte di KIK. Karena, halte tersebut sangat membantu para buruh yang sangat membutuhkan transportasi umum.
“(Halte) ini sangat membantu para buruh yang bekerja di kawasan industri dan harga/ tarifnya pun spesial,” kata Politikus PDI Perjuangan itu.
Ia berharap dishub dapat mendirikan halte lainnya di tempat-tempat yang sangat dibutuhkan masyarakat/ pekerja. Dengan begitu, bisa memberikan solusi atas persoalan kepadatan kendaraan bermotor sekaligus mempermudah akses transportasi umum.
“Sebaiknya di setiap kawasan-kawasan industri ada halte sehingga mempermudah para buruh yang bekerja disana,” harapnya. (ariel/priyanto)