BUKA ACARA : Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman membuka acara pengelolaan anggaran di Surakarta.(foto: atson hade)
SURAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama DPRD mulai melakukan sinergitas untuk membahas rencana pendapatan perubahan Tahun Anggaran 2021 dan anggaran pendapatan murni Tahun Anggaran 2022. Selama tiga hari rapat koordinasi (rakor) digelar di Surakarta mulai Senin-Rabu (8-10/3/2021).

Gubernur Ganjar Pranowo secara virtual membuka acara tersebut. Ada sejumlah penekanan dalam penyusunan anggaran. Pandemi Covid-19 masih menjadi topik kajian terutama untuk terobosan mencari sektor pendapatan. Tuntutan inovasi dan kreativitas menjadi pilihan utama.
“Pandemi Covid-19 telah mengubah pola pikir kita untuk dituntut berinovasi dan kreatif guna mencari pendapatan daerah. Identifikasi sumber-sumber pendapatan harus terpetakan supaya jelas dan cermat. Pola-pola lama harus ditinggalkan,” ucap dia.

Penekanan pada kreativitas dan inovasi juga menjadi catatan bagi DPRD dalam membahas angaran bersama eksekutif. Wakil Ketua DPRD Sukirman menyatakan, pada 2021 harus menjadi tahun perubahan dalam arti untuk membangun rasa optimisme menuju masa recovery setelah pandemi Covid-19. Terpenting lanjutnya adalah perubahan kultur (budaya) dalam penyusunan anggaran agar ada keseimbangan antara pendapatan dan belanja.
Karena itulah, lanjut Sukirman, dalam menganalisis potensi dan menentukan target pendapatan harus dilakukan secara komprehensif dengan memperhatikan data capaian pada 2020. Selanjutnya dalam konteks memantapkan sinergi dalam peningkatan pendapatan perlu mengedepankan tiga aspek yakni: pemetaan potensi daerah, meningkatkan kinerja dan kesehatan BUMD, serta revitalisasi dan pendayagunaan aset milik Pemprov Jateng.
“Kebutuhan anggaran untuk pembangunan Jateng menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dan DPRD. Kami berharap potensi PAD perlu dikelola dengan lebih profesional dan mendorong kemandirian daerah, khususnya jenis penerimaan yang mendapat prioritas pajak daerah, retribusi dsn pengelolaan hasil kekayaan daerah,” ucapnya.

Dalam sambutannya Plt Kepala Bapenda Jateng Sri Sulistyani menyebutkan, menjadi peserta rakor yaitu masing-masing SKPD/ BUMD/ RSUD/ dan BUMN. Rakor menjadi wahana diskusi dengan salah satu topik adalah upaya pencapain target pendapatan. Dari jajaran DPRD turut hadir yaitu Ketua Bambang Kusriyanto, bersama Wakil Ketua Ferry Wawan Cahyono, dan Quatly Abdulkadir A, serta seluruh anggota Badan Anggaran. (atson/priyanto)