PERTEMUAN BERSAMA : Komisi E bertemu dengan BPBD Pemalang.(foto: priyanto)
PEMALANG – Komisi E DPRD Jateng memberikan apresiasi dari kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang. Sebagai lembaga yang bersifat koordinatif, BPBD mampu menggerakkan semua lini yang dimilikinya termasuk membentuk desa tangguh bencana.

Hal ini mengemuka dalam pertemuan di ruang rapat kantor setempat, Rabu (7/10/2020). Selaku pimpinan rombongan, Sumarsono menilai paparan yang dikemukakan oleh Sekretaris BPBD Pemalang Sigit JP memberi bukti komunikasi dan koordinasi dalam kebencanaan terjalin dengan baik.
“Kunci sukses penanganan kebencanaan adalah komunikasi dan koordinasi. BPBD Pemalang mampu melakukan itu,” ungkap Soni-sapaan akrab Sumarsono di hadapan pejabat dan staf instansi setempat.
Sementara anggota Komisi E lainnya Sidi Mawardi menyoroti masalah rob yang kerap mendera sejumlah wilayah di Kecamatan Ulujami. Daerah tersebut menjadi langganan rob terutama pada Mei-Juni. Diakuinya, penanganan rob tidak bisa seketika, butuh koordinasi lintas daerah serta kebijakan dari pemerintah pusat.
Sementara Sigit JP secara panjang lebar menjelaskan, Pemalang memiliki 14 kecamatan dengan 211 desa dan 11 kelurahan. Bencana yang kerap terjadi justru bersifat sosial yakni kebakaran. Secara persentasi ada
60 persen. Namun demikian, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan stakeholder guna mengantisipasi bencana alam lain terutama di wilayah Gunung Slamet.
Sementara terkait masalah rob, tidak dipungkiri semua daerah di wilayah pantura kerap menghadapi masalah itu. bahkan dalam konsep tata ruang nasional terkait dengan rencana tanggul raksasa, wilayah Pemalang masuk dalam penanganan rob. Untuk bencana kekeringan, wilayah Pemalang ada beberapa daerah masuk kriteria terdampak. Hanya saja, penanganan berupa penyaluran air bersih bisa dilakukan.(priyanto/ariel)