BERI PAPARAN : Ketua Komisi E Abdul Hamid memberikan paparan di hadapan pemangku kepentingan dan guru di SMK 1 Kedawung, Sragen.(foto: dewi sekarsari)
SRAGEN – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Kedawung, Sragen, tengah bersiap melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sekolah tersebut sebelumnya telah menerapakan semi-boarding (asrama) kepada siswa. Kesiapan apa yang dilakukan terlebih masa pandemi Covid-19 ini menarik perhatian Komisi E DPRD Jateng.

Pada Rabu (27/1/2021), Dewan mengunjungi sekolah tersebut. Ketua Komisi E Abdul Hamid sangat mendukung upaya sekolah mengembangkan minat siswa dalam menekuni ilmu. Baginya, pengembangan pendidikan tidak bisa ditentukan pada satu cabang ilmu. Namun kesemuanya tergantung minat dari siswa itu sendiri.

Kepala SMK N 1 Dra Budi Isnanik MPd mengupayakan sekolah ini selalu berkembang bagi peserta didik. Selain itu, masyarakat sekitar juga ikut serta berkontribusi. “Awal 2021ini mendapat sertifikat yang harapannya menjadikan anak-anak lebih memperhatikan dunia usaha dan dunia kerja,” ujarnya.
Terkait semi-boarding gratis, SMK N 1 Kedawung berupaya keras menyiapkan peraturan terkait protokol kesehatan. Hanya saja untuk pemberlakuannya menunggu kebijakan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng.
Mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Roberto Agung menjelaskan ada 15 SMA/SMK Jateng yang menerapkan semi-boarding. Tujuan semi-boarding atau asrama yakni untuk meminimalisasi keterbatasan akses serta peningkatan sektor pendidikan.
“Konsep kami membuat dua gedung yang terpisah. Terkait 2021 kami siapkan anggaran untuk 30 siswa dalam fasilitas seperti seragam, makan dan minum 30 siswa dalam satu sekolah,” ucap Robert.
Untuk operasional semi-boarding menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan pemantauan dari cabang dinas. Dari segi fasilitas sudah memadai, yang kurang yakni penataan lingkungan di 15 sekolah. Total alokasi anggaran Rp 7,3 miliar untuk 15 sekolah semi boarding
Mendengar hal itu, Komisi E menyambut baik sekolah semi boarding dengan harapannya anggaran tidak di refocusing sehingga dapat berjalan lancar. Dinamika di masyarakat dapat memotivasi dan mendapat dukungan supaya SMK yang khusus seperti ini bisa bertahan dan lebih baik.(dewi/priyanto)