LIHAT DATA : Ketua Komisi E Abdul Hamid melihat data sekolah di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jateng Wilayah I.(foto: ervan ramayudo)
UNGARAN – Penerapan protokol kesehatan harus serius dilakukan oleh pihak sekolah maupun orang tua siswa mengingat sejumlah daerah akan segera menerapkan pertemuan tatap muka dalam kegiatan belajar mengajar.
Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan harus mempersiapkan segala cara supaya siswa tetap bisa belajar dengan nyaman dengan suasan menyenangkan.

Penegasan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi E Abdul Aziz saat memimpin rombongan berkunjung ke Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jateng Wilayah I di kompleks Tarubudaya, Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (4/11/2020). Rombongan diterima langsung Kepala Cabang Dinas Pendidikan Budi Santosa. Kegiatan tersebut guna pengayaan data bagi Komisi E untuk mengetahui hambatan-hambatan saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara virtual serta agenda persiapan KBM secara tatap muka.
“Bagaimana upaya dinas untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi siswa dan orang tua saat sudah bisa dilakukan kegiatan belajar mengajar. Keputusan untuk tatap muka tetap jangan meninggalkan peran orang tua,” ucapnya.
Sejumlah anggota Komisi E pun memberi penjelasan. Tazkhiatul Muthmainah menyoroti soal kondisi kesehatan bagi para guru. Dalam penerapan protokol kesehatan, semua elemen di sekolah baik guru dan siswa harus terjaga kesehatan.
“Saat kami ke Cabang Dinas Wilayah X, ada beberapa guru dinyatakan positif Covid-19. Ternyata saat ditelusuri, para guru baru pulang bepergian dari luar kota. Masalah ini jangan sampai terulang,” kata dia.
Anggota Komisi E Muh Zen mempertanyakan apakah proses belajar mengajar tatap muka nanti akan tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat atau sebaliknya. Informasi yang didapatkannya, dari percontohan sejumlah sekolah yang menerapkan kegiatan belajar mengajar tatap muka ternyata tidak ada persoalan. Penerapan itu sudah berlangsung selama tiga bulan.
“Apakah contoh dari penerapan sejumlah sekolah tersebut bisa diterapkan semua? Bahkan sejumlah sekolah sudah melakukan jajak pendapat / voting yang ditujukan untuk orang tua murid. Jika kondisi sudah memungkinkan di November atau Desember mau mulai disiapkan proses KBM tatap muka harus disiapkan,” tegasnya.
Menjawab hal itu, Budi Santosa menjelaskan, dalam libur panjang pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran agar guru wajib mengisi data bepergian. Lokasi yang dituju dan waktu bepergian harus jelas suppaya bisa lebih mengetahui pergerakan guru dan dapat memberikan rasa aman untuk para murid.
Mengenai persiapan pembelajaran tatap muka telah melakukan simulasi. Untuk tahap I sampai III menjadi wewenang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, sedangkan tahap IV akan didelegasikan ke Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Masing-masing. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I sudah melaksanakan uji coba PTM di SMKN Jateng diikuti 120 siswa mulai 4 Oktober 2020; SMAN 3 Semarang diikuti 102 siswa dimulai 2 November 2020, SMKN 11 (97 siswa) mulai tanggal 2 November 2020.
Mengenai hambatan, terdata 71 persen proses belajar mengajar tidak dapat berjalan dengan efektif; 33 persen anak–anak tidak memiliki handpone dan 34 persen anak–anak terkendala oleh jaringan sinyal internet yang buruk.(ervan/priyanto)