GELAR PERTEMUAN : jajaran Komisi E melakukan pertemuan dengan pengelola Panti Pelayanan Sosial Anak Pamardi Utomo di Boyolali.(foto:
Alfariz Firdausya Bintang P)
BOYOLALI – Kesejahteraan anak-anak yang tinggal di Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) Pamardi Utomo di Boyolali butuh perhatian. Komisi E DPRD Jateng sepakat masalah kesejahteraan akan segera ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemprov Jateng terutama terkait alokasi anggaran.

Masalah itu mengemuka dalam pertemuan Komisi E dengan Kepala Panti Saryningsih Wurijati beserta pengelola panti lainnya pada Sabtu (16/10/2021). Kunjungan Dewan tersebut untuk Pemantauan Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Di hadapan para wakil rakyat itu, Saryningsih Wurijati mengemukakan patut menjadi perhatian adalah anggaran pengelolaan panti. Seiring dengan kebijakan recofussing anggaran, alokasi untuk panti pun turut terkena imbas. Hal yang paling dirasakan adalah berkurangnya uang saku untuk anak panti.
“Uang saku untuk anak-anak pun harus berkurang, apalagi yang duduk di SMA dan SMK sangat terasa. Kebanyakan mereka bersekolah di swasta. Mohon sekiranya Komisi E bisa menjembatani masalah ini. Tak kalah penting adalah usulan kami supaya di panti ini bisa dibuatkan ruang belajar. Selama ini untuk belajar anak-anak menggunakan aula,” ucap dia.

Anggota Komisi E Endrianingsih Yunita akan mengupayakan agar anak-anak panti dapat menempuh pendidikan di sekolah negeri khususnya pada tingkat SMA/SMK.
Pada kesempatan itu Komisi E DPRD Jateng juga akan mengupayakan untuk pengadaan ruang belajar untuk menunjang pembelajaran serta menindaklanjuti agar anggaran untuk Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) tidak perlu dialihkan untuk penanganan Covid-19 demi menjamin kesejahteraan anak-anak.(bintang/priyanto)