TINJAU JALAN: Komisi D meninjau proyek peningkatan jalan di ruas Bandungsari-Salem, Brebes.(foto:priyanto)
BREBES – Komisi D DPRD Jateng meninjau sejumlah pekerjaan infrastruktur jalan di Brebes, Rabu (8/7/2020). Ada dua pekerjaan yang mulai dilaksanakan yakni paket peningkatan Jalan Bumiayu-Salem dan Jalan Bandungsari-Salem.
Ketua Komisi D Alwin Basri dan Sekretaris M Chamim Irfani memimpin peninjauan paket pekerjaan Jalan Bumiayu-Salem, sedangkan Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso di lokasi Bandungsari-Salem.

peningkatan Jalan Bumiayu-Salem
Pada paket pekerjaan Jalan Bandungsari-Salem merupakan jalur baru sepanjang 6,3 kilometer dengan membelah membelah Gunung Lio. Pemerintah Provinsi Jateng membebaskan lahan milik PT Perhutani dan warga guna pembangunan jalan tersebut.

Dituturkan anggota Komisi D Wahyudin Noor Aly, jalan lama antar dua kecamatan tersebut sangat rawan longsor. Bahkan pada 2018 sempat terjadi longsor dengan memakan korban warga setempat. Karena itulah Pemprov Jateng, tutur putra asli Brebes itu, membuat jalur baru dengan membebaskan lahan milik Perhutani dan warga.
“Saya berharap jalan ini bisa segera diselesaikan. Akses ini sangat vital bagi warga Brebes terutama di wilayah selatan,” ucap dia.

Anggota Komisi D lain, Samirun, Masfui Masduki, M Iskhak, Sarei Abdulrosyid, Iskandar Zulkarnain juga berharap jalan tersebut segera berfungsi. Masfui Masduki yang juga berangkat dari daerah pemilihan (dapil) Jateng XI pun mengakui daerah Salem menjadi daerah penghubung antara Cilacap (selatan) dengan wilayah pantura.
Dalam penjelasannya kepada Komisi D, Anang Handoko selaku staf teknik Dinas PU Bina Marga Jateng Wilayah Barat, secara anggaran dan teknis pekerjaan ruas jalan tersebut ditargetkan jadi pada tahun ini. Dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai refocusing anggaran terkait dampak pandemi Covid-19 seluruh paket pekerjaan terutama di Dinas PU Bina Marga harus dialihkan.
Paket ruas Jalan Bandungsari-Salem alokasi APBD 2020 senilai Rp 45 miliar sebagian harus dialihkan untuk penanganan dampak pandemi korona. Dana sebesar itu mengalami refocusing anggaran senilai Rp 7,2 miliar. Kebijakan itu berimbas pada pekerjaan di lapangan. Sampai dengan awal Juli ini secara presentase pekerjaan baru 5 persen atau baru sekitar 2 kilometer.
“Pemerintah tetap berupaya menyelesaikan pekerjaan ini karena ruas jalan Bandungsari-Salem sangat vital,” jelas dia.
Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso menegaskan karena refocusing anggaran menjadi keputusan pemerintah namun tidak bisa serta merta pekerjaan yang menjadi prioritas harus terabaikan. Untuk wilayah Salem tetap menjadi perhatian utama. Keberadaan jalan lama supaya tetap diperhatikan faktor keamanan selama jalan alternatif ini belum bisa difungsikan.(priyanto/ariel)