SOAL PENDAPATAN. Pimpinan DPRD dan Komisi C DPRD Provinsi Jateng berdiskusi soal pendapatan sektor pariwisata dengan Badan Penghubung dan Disporapar di Anjungan Jateng, TMII, Kota Jakarta, Kamis (3/1/2024). (foto ariel noviandri)
JAKARTA – Penerimaan pendapatan dari sektor pariwisata mendapat sorotan Komisi C DPRD Provinsi Jateng. Hal itu terlihat saat diskusi bersama Badan Penghubung dan Disporapar Provinsi Jateng, Kamis (3/1/2024), di Anjungan Jateng Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Kota Jakarta.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Ferry Wawan Cahyono menilai pengelolaan Anjungan Jateng sudah baik. Ia menyarankan Badan Penghubung dapat membuat program untuk meningkatkan penerimaan PAD dari kunjungan wisatawan.

“Mungkin, Badan Penghubung bisa saja membuat program kegiatan di luar anjungan, sepanjang itu mampu meningkatkan angka kunjungan wisata guna penerimaan PAD,” kata Ferry.
Disarankannya pula, Badan Penghubung dapat terus mempromosikan sektor pariwisata agar wisatawan mancanegara banyak berkunjung ke Provinsi Jateng. Dengan begitu, penerimaan PAD tidak hanya dari wisatawan lokal tapi juga dari mancanegara.
“Pemasukan pendapatan dari sektor pariwisata memang bukan prioritas tapi tetap harus diperhatikan agar mampu menunjang PAD,” sarannya.

Sementara, Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng Abang Baginda Muhammad Mahfuz menyoroti mengenai anggaran yang dimiliki Badan Penghubung dan Disporapar. Ia mengakui anggaran yang dimiliki kedua OPD itu masih minim tapi diharapkan kinerjanya tetap optimal.
“Kegiatan promosi maupun event wisata perlu diperhatikan agar lebih fokus dalam penerimaan pendapatannya,” kata Baginda, sapaannya.

Menanggapi hal itu, Kepala Disporapar Provinsi Jateng Agung Hariyadi mengucapkan terima kasih atas saran dari DPRD. Pihaknya siap bekerjasama dengan Badan Penghubung dalam hal peningkatan penerimaan PAD dari sektor pariwisata.
“Target kami 60 juta wisatawan masuk ke Jateng pada tahun ini. Soal program, nanti kami bersama Badan Penghubung akan mengikuti kegiatan Jakarta Travel Fair untuk meningkatkan kunjungan wisata. Sekarang di Jateng juga ramai dalam kegiatan wisata ziarah,” kata Agung.
Sementara itu, dihadapan Komisi C, Kepala Badan Penghubung Jateng Sarido Maksudi mengaku sangat apresiatif dengan perhatian Komisi C terhadap Badan Penghubung selama ini. Ia mengaku kinerja belum terlalu optimal dalam penerimaan PAD karena ada beberapa kendala yang dihadapi Badan Penghubung.
“Banyaknya persaingan untuk hotel low budget, perlunya perbaikan sarana dan prasarana Wisma Jateng, serta lainnya. Kami berterima kasih atas arahan dari Bapak-Ibu Komisi C,” ungkapnya. (ariel/priyanto)
