BACAKAN PAPARAN. Dirut BPR BKK Mandiraja Sri Hayati membacakan paparan keuangan dengan didengarkan Ketua Komisi C Bambang Hariyanto. (foto rahmat yasir widayat)
BANJARNEGARA – Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Bambang Hariyanto mendorong BPR BKK untuk menciptakan produk kredit sektor pertanian. Pentingnya membidik sektor pertanian tersebut, mengingat saat pandemi Covid-19 mampu bertahan dan pengelolaannya menunjukkan tren positif.

Pertumbuhan positif di sektor ekonomi tradisional itu, lanjut dia bisa dikategorikan sebagai penyelamat ekonomi nasional karena sektor-sektor strategis seperti industri dan jasa terjun bebas menghadapi wabah.
“Kita harapkan BPR BKK bisa menciptakan produk-produk pertanian dalam arti luas,” ungkapnya usai pertemuan dengan BPR BKK Mandiraja, Senin (7/3/2022), di Hotel Central Banjarnegara.

Pada kesempatan itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jateng itu meminta kepada BPR BKK Mandiraja agar mengejar nasabah dengan segmen bervariasi. Mengingat selama ini nasabah loyal sudah berusia 50 tahun ke atas. Diperlukan strategi market dengan menarget generasi milenial menjadi nasabah.
“Tadi kan laporannya nasabah loyal yang sudah berumur. Nah coba kita sasar nasabah-nasabah yang baru, yang masih segar nasabah milenial,” ungkapnya.
Komisi C DPRD Jateng, tambahnya, sedang fokus memantau pengelolaan PT BPR BKK di Jateng. Pihaknya berharap setelah mengalami perubahan badan hukum menjadi Perseroda tata kelolanya menjadi lebih baik.

Selain itu, juga tengah melakukan monitoring perkembangan kinerja keuangan BPR BKK di tengah adanya pandemi. Tidak bisa dipungkiri pada 2020 hingga 2021, efek pandemi sangat terasa terhadap keuangan di BPR BKK.
“Tapi, pada 2022 kami cukup optimistis mendapatkan laba bersih yang cukup besar,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Utama BPR BKK Mandiraja Sri Hayati menyampaikan lembaga keuangan yang dipimpinnya memiliki satu kantor pusat dan 15 cabang di tiap kecamatan. Pada 2021, tercatat total jumlah nasabah sebanyak 75.191 orang. Dengan perincian, tabungan sebanyak 53.869 nasabah, deposito 5.745 nasabah, dan kredit 15.577 nasabah.
“Segmen unggulan adalah kredit mikro, sehingga saat pandemi kredit macet juga tinggi,” ungkapnya.(teguh/priyanto)