PENJELASAN : Ketua Komisi C Bambang Haryanto medengarkan penjelasan dari manajemen
PD BPR Bank Bantul.(foto: cahya depe)
BANTUL – Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah berharap ada kolaborasi antara BUMD Jawa Tengah dengan berbagai lembaga keuangan lain untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Ketua Komisi C Bambang Haryanto mencontohkan kerja sama antara Jamkrida Jateng dengan PD BPR Bank Bantul.
“Inspirasi kita salah satunya adalah Bank Bantul ini, mengolaborasikan berbagai potensi yang ada. Seperti kolaborasi dengan lembaga pendidikan, Kelompok pedagang, kelompok tani, serta perusahaan ‘Offtaker’. Semoga ke depan bisa bekerja sama dengan BUMD kita (Jateng),” ungkap politisi PDIP itu saat berada di Kantor Bank Bantul, Senin (7/2/2022).

Selain hal tersebut, Bambang juga menjelaskan bahwa untuk meningkatkan performa BUMD Jawa Tengah perlu adanya perencanaan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut selain meningkatkan pelayanan juga meningkatkan efektivitas kinerja.
“Covid-19 sangat berpengaruh terhadap banyak aktivitas perekonomian. Termasuk dalam performa pengumpulan PAD. Era kompetisi ketat di dunia perbankan menjadikan perlu adanya strategi-strategi segar,” jelasnya.
PD BPR Bank Bantul (Perseroda) merupakan bank BUMD milik Pemerintah Kabupaten Bantul. Komposisi kepemilikan saham sebesar 99,9% milik Pemkab Bantul dan saham sebesar 0,1% milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Sejauh ini tata kelola keuangannya cukup baik.
Dalam paparannya, Direktur Bisnis Bank Bantul, Heri Susanto mengatakan, instansinya sangat aktif melaksanakan pemberdayaan UMKM, dengan tujuan menghindarkan usaha kecil dan pedagang tidak masuk ke dalam jerat utang rentenir.

Wakil Ketua Komisi C Sriyanto Saputro menjelaskan ketertarikan terkait kerja sama antara BUMD Jateng sektor keuangan dengan lembaha pendidikan mulai dari pengelolaan keuangan, hingga pemberian pinjaman untuk kegiatan tertentu.

Selain itu, anggota Komisi C Riyono menyatakan bahwa kolaborasi BUMD di sektor pertanian merupakan satu hal yang menjanjikan. “Mengenai pemberian kredit kepada petani. Sejalan dengan pemberian Kredit, dilakukan kolaborasi dengan Perusahaan Offtaker yang akan menjadi kolaborator bagi kreditur dan penjamin terjualnya hasil tani. Patut untuk dicontoh BUMD kita,” harap politikus PKS itu.(cahya/priyanto)