CENDERA MATA : Ketua Komisi C Bambang Hariyanto beri cendera mata kepada PT AMI.(foto: guruh seto)
YOGYAKARTA- Komisi C DPRD Jateng tengah mencari masukan buat membantu Pemprov terkait pendapatan daerah diluar sektor pajak. Salah satu cara adalah melihat operasional BUMD yang mampu mengelola semua jenis usahanya untuk pendapatan daerah.
Pada Kamis (8/4/2021), Komisi C berkunjung ke PT Anindya Mitra Internasional (AMI) di Jalan Janti Km 4, Kalurahan Wonocatur, Kepenewon Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Kamis(8/4/2021). Perusahaan tersebut merupakan BUMD milik Pemprov DI Yogyakarta. Sekarang ini PT AMI merupakan operator bus Trans Jogja.

Ketua Komisi C Bambang Hariyanto menjelaskan, kedatangan Dewan tersebut guna mencari masukan/informasi peningkatan pencapaian jasa produksi dan pengelolaan keuangan BUMD di luar jasa perbankan terkait pendapatan asli daerah. Dipilihnya PT AMI, supaya bisa mengetahui rencana bisnis pengembangan BUMD tersebut agar tidak mengandalkan pendapatan dari pajak.
“Selama ini pendapatan daerah terutama di Jateng bertumpu pada pajak. Oleh karena itu pemerintah perlu mencari terobosan mencari pendapatan alternatif, dengan memaksimal pendapatan BUMD yang ada. Salah satu terobosannya merevitalisasi BUMD agar menjadi salah satu sumber pendapatan selain pajak,” katanya.

Sementara, Direktur Keuangan SDM dan Umum PT AMI Lutfi Nuryano menjelaskan, deviden yang diberikan PT AMI kepada Pemprov DI Yogyakarta dari 2015 sampai 2018 mengalami kenaikan. Pada 2018 nilai deviden yang diberikan ke Pemda mencapai Rp 1,2 triliun. Selanjutnya pada 2019 dan 2020 mengalami penurunan masing-masing Rp 1,1 triliun dan Rp 900 miliar, terlebih dihantam pandemi Covid-19.
Menurutnya, pendemi membuat aktivitas bisnis berjalan di tempat. Pada awal 2021 dan mulai ada kejelasan vaksin menjadikan aktivitas sudah mulai membaik dan berharap berdampak baik pula terhadap bisnis.
Strategi yang dilakukan PT AMI untuk menaikkan pendapatan antara lain dengan penataan organisasi, perbaikan sistem, dan peningkatan mutu kerja. PT Ami sendiri memiliki enam unit usaha, yakni Unit pariwisata, air bersih, pertambangan, percetakan dan promosi, realty, dan unit transportasi.(faiz/priyanto)