BERI CENDERA MATA : Ketua Komisi C Bambang Haryanto memberi cendera mata kepada Dirut BPR Bank Jogja Kosim Junaedi.(foto: mentaripagi)
YOGYAKARTA – Kinerja PD BPR Bank Jogja mendapat apresiasi dari Komisi C DPRD Jateng. Dalam tiga tahun berturut-turut sejak 2019 mendapatkan laba paling tinggi dan sekarang sudah mendekati sempurna.
Hal ini mengemuka dalam pertemuan Komisi C dengan direksi bank pelat merah milik Pemkot Yogyakarta, Rabu (24/5/2023). Ketua Komisi C Bambang Haryanto mengemukakan, inovasi yang telah dilakukan bank tersebut sudah tepat sebagai upaya penetrasi pasar agar dapat bersaing dalam dunia perbankan.

Dirut BPR Bank Jogja Kosim Junaedi menjelaskan, posisi aset, dana masyarakat, pelayanan terhadap nasabah dan laba paling tinggi di tahun 2019 sampai sekarang sudah mendekati sempurna. Untuk penghargaan juga mendapatkan dari beberapa pihak, seluruh Indonesia hanya ada tiga dan Jogja salah satunya.
Saat ini digitalisasi pelayanan gencar dilakukan BPR Bank Jogja, karena prosesnya juga banyak melakukan perijinan jadi masih menunggu, sedangkan mendapat persetujuan dari OJK memang sudah.
“Strategi bisnis di BPR Bank Jogja proporsinya laba 55% dikembalikan ke pemegang saham, sedangkan CSR 3% untuk layanan publik dan sosial. Kita juga mempunyai kelebihan teknologi seperti aplikasi mobile banking yang bisa melihat saldo, tarik tunai, over booking (pindah transfer). ATM tanpa kartu (Loket by bank jogja) sarana saat ini yang kami unggulkan,’’ katanya.

Bambang tetap mengapresiasi teroboson yang telah dilakukan BPR Bank Jogja. Ia berharap upaya berupa inovasi pelayanan dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan kinerja keuangannya.
“Harapannya, dengan adanya peningkatan itu, maka sisi pendapatan daerah dari BPR Bank Jogja juga bisa meningkat pula serta mampu bersaing dan memberikan manfaat untuk masyarakat,” kata Bambang.
Sebagai informasi, kinerja keuangan BPR Bank Jogja pada Desember 2022 realisasi aset sebesar Rp 932,55 miliar atau tercapai 23%, dana masyarakat sebesar Rp 637,4 miliar atau 38%, kredit pegawai sebesar Rp 631,48 miliar dan kredit umum sebesar 135,98 miliar.
Dalam kesempatan itu pula, anggota Komisi C Nurul Hidayah menanyakan perihal perolehan izin menyelenggarakan layanan ATM tanpa kartu. Pasalnya BPR Bank Jogja hanya miliki Pemkot Yogyakarta.
“Kenapa bisa BPR Bank Jogja bisa menyelenggarakan layanan ATM tanpa kartu? Ini menarik. Ketika dimana baru izin operasional menjadi daya tarik nasabah baru dan membuat usaha perizinan sangat lama. Mesin ATM pun tidak bisa connect dengan ATM lain bagaimana kinerjanya ke depan.
Menanggapi itu, Kosim Junaedi mengatakan terkait dengan keberadaan ATM untuk masyarakat sebagai nasabah, salah satu layanan yang diharapkan BPR Bank Jogja adalah kemudahan untuk bertransaksi. Hal-hal ini yang diharapkan untuk memudahkan dan fleksibilitas. Untuk nasabah sendiri, semuanya sudah pakai aplikasi sehingga dengan begitu apa yang sudah diberikan dapat bermanfaat. Transfer antarbank belum dan hanya bisa lokal/dasar, dan perlu waktu untuk ATM bersama. BPR Bank Jogja Selalu mengedepankan layanan, sehingga nasabah selalu tertarik dengan layanan-layanan terbaik dari BPR kami,” jelasnya.(dyana/priyanto)