GELAR PERTEMUAN : Jajaran Komisi C melakukan pertemuan dengan manajemen BPR-BKK Karangmalang, Sragen, Rabu (8/9/2021).(foto: choirul amin)
SRAGEN – Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah memberikan apresiasi terhadap kinerja BPR-BKK Karangmalang karena mendapatkan prestasi tingkat nasional. Hal tersebut disampaikan anggota Komisi C Agung Budi Margono saat melakukan penguatan data di Sragen, Rabu (8/9/2021).
“Dari sekian banyak BUMD, kami sangat mengapresiasi BPR Karangmalang karena mendapat peringkat I BPR Terbaik Naisonal. Saya rasa ini sangat bagus, dan bisa menjadi percontohan BUMD yang lain,” ungkap politikus PKS itu.

Dengan beberapa penghargaan yang diterima, lanjut dia, diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan kinerja. Terpenting adalah keberpihakan lembaga perbankan untuk masyarakat kecil terutama usaha-usaha mikro menengah ke bawah.
“Sejatinya BPR-BKK bertujuan untuk mengoptimalkan pinjaman kepada masyarakat kecil,” sambungnya.

Sementara itu, dalam paparannya, Direktur Pemasaran BPR-BKK Karangmalang Sriyadi mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang turut andil dalam capaian selama ini.
“Kami bisa meraih peringkat I BPR Terbaik Nasional dari Infobank Award katergori aset di atas Rp 500 triliun, serta masuk dalam 100 BPR Top bintang empat sekaligus pemenang utama Top BUMD Award,” ungkap Sriyadi.
Tidak hanya berhenti disitu saja, Sriyadi menambahkan, untuk rencana pengembangan ke depan akan membuka kantor cabang baru di Kota Solo, bahkan tengah merambah marketing digital dengan pengembangan layanan m-banking. Bahkan bila tidak terbentur pandemi, pengembangan usaha itu akan kami wujudkan pada awal tahun depan.
Dalam paparannya. dia memperinci kondisi keuangan lembaga perbankannya. Untuk setoran deviden, dari 2017 sebesar Rp 7,91 miliar, setahun berikutnya (2018) naik menjadi Rp 8,41 miliar, (2019) Rp 10,19 miliar serta 2020 mencapai Rp 11,09 miliar. Sementara dilihat dari rasio keuangan, tergolong sehat mengingat nilai non performing loan (NPL) atau kredit macet cukup rendah. Tercatat dari 5 (lima) tahun ke belakang, 2017 (2,49), 2018 (2,46), 2019 (2,84), 2020 (3,41) dan hingga Juli 2021 sebesar 3,99. Sedangkan rata-rata pertumbuhan laba hingga 10,65% terhitung sampai akhir Juli 2020.

Hal yang sama juga diungkapkan Nurul Hidayah, anggota Komisi C lainnya. Dilihat dari indikator keuangan, pertumbuhannya dari tahun ke tahun semakin meningkat, pun saat paparan tadi juga cukup detail dan runtut. Komisi C sendiri berharap kedepan mungkin bisa diberikan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada BUMD yang tergolong berprestasi. Hal tersebut dimaksudkan agar BUMD yang kurang bagus atau yang sudah bagus untuk bisa lebih meningkatkan kinerja.(amin/priyanto)