LIHAT MAKET : Sejumlah anggota Komisi B melihat maket KITB saat kunjungan kerja.(foto: bintang alfirdausy)
BATANG – Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) diharapkan dapat memberikan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat khususnya Batang dan Jateng.

Rabu (26/1/2022), Komisi B DPRD Jateng berkesempatan melihat langsung lokasi KITB. Ketua Komisi B Sumanto mengakui lokasi tersebut sangat strategis karena berdekatan dengan Tol Trans Jawa. Sebagai informasi, KITB dibangun kerja sama dengan berbagai lembaga kementerian dan pemerintah daerah bersama provinisi dengan target seluas 4.300 hektare.
Dengan adanya kawasan industri terpadu tersebut, lanjut dia, dapat memacu potensi lokal terutama para pekerja dengan keahlian mumpuni.
“Adanya KIT Batang adalah bukti, bahwa masyarakat kita mampu dan siap untuk memasuki sektor industri skala internasional. Di tempat ini akan banyak perusahaan asing mendirikan juga berinvestasi. Harapannya, baik masyarakat Kabupaten Batang maupun Provinsi Jateng harus benar-benar mempersiapkan diri untuk bisa ikut menjadi bagian di KITB,” harap legislator PDIP.

Senada, Wakil Ketua Komisi B, Sri Maryuni ingin perekonomian masyarakat ikut terdongkrak dengan adanya KITB. Selain itu, dia juga mengharapkan UMKM Jateng bisa mendapatkan tempat untuk memasarkan produk lokalnya agar bisa memasuki ranah ekspor.
“KITB merupakan proyek prestisius pemerintah. Alangkah indah bila UMKM bisa mendapat tempat. Dengan demikian produk UMKM bisa memasarkan produk di kancah internasional,” harap politikus PAN.

Menjawab, General Manager Corporate Secretary PT KIT Batang M Burhan Murtaki memberikan gambaran proyek jangka panjang KIT Batang sebagai pilot project kawasan industri ramah investasi. Terlebih pada beberapa klaster sudah dipesan dan akan dibangun perusahaan pabrik skala internasional.
Beberapa di antaranya adalah PT KCC Glass asal Korea Selatan, produsen pipa Wavin BV Belanda, juga perusahaan keramik India Abroad Vitrified. Pengusaha AS Elon Musk pemilik Tesla Motor diinformasikan juga tertarik berinvestasi di KITB.
“KIT Batang selain mengembangkan konsep ramah lingkungan, menempati posisi strategis karena sangat dengan Bandara New Ahmad Yani dan Pelabuhan Tanjung Emas berada di Kota Semarang cukup ditempuh kurang dari satu jam,” terang dia.
Mengenai sektor UMKM juga akan mendapat tempat tersendiri dekat dengan pusat perkantoran perusahaan sehingga bisa melirik para investor saat sedang berkunjung. Beragam produk UMKM baik dari wilayah Batang dan Jateng bisa ditampilkan dan menjadi peluang ekspor.(tyo/priyanto)