PEMANTAUAN SEMBAKO: Jajaran Komisi B dipimpin Sekretaris M Ngainirrichadl melakukan pemantauan harga dan stok sembako di Pasar Bandarharjo, Ungaran.(foto: ervan ramayudha)
UNGARAN – Harga kedelai di pasaran masih tinggi. Sebagai bahan baku utama tempe tahu, harga kedelai masih Rp 14.000 per kg. Pengrajin maupun pedagang tempe tahu pun dilema antara menaikkan harga atau mengurangi takaran kedelainya. Keluhan tersebut dilontarkan sejumlah pedagang Pasar Bandarharjo, Ungaran, kepada Komisi B DPRD Jateng saat berkunjung ke pasar tersebut, Selasa (15/11/2022).

Seperti yang dituturkan Murti, pedagang tahu dan tempe. Saat ini kebutuhan kedelai untuk diolah menjadi tahu dan tempe selama satu bulan kurang lebih satu ton. Sementara harga per kilogramnya sudah naik tinggi. “Untuk menutup jumlah cost harga kedelai yang sudah mahal saya mengurangi ukuran tempe,” ucapnya.
Anggota Komisi B Andang Wahyu Triyanto yang mendengar keluhan itu mengakui, harga kedelai dalam beberapa bulan terakhir ini terus naik. Bahkan harga Rp 14.000 terbilang sangat tinggi mengingat sebelumnya seharga Rp 8.000 per kg.
“Kenaikan harga kedelai yang signifikan menjadi temuan Komisi B saat berkunjung ke Pasar Bringharjo. Masalah ini akan kami bawa dalam rapat dengan eksekutif. Dengan adanya kenaikan harga kedelai seperti saat ini perlu dibutuhkan tindakan nyata dari pemerintah untuk membantu masyarakat karena tempe dan tahu merupakan salah satu menu utama masyarakat,” ucapnya.
Andang menjelaskan, perlu ada program untuk bantuan selisih harga khususnya pada tata niaga kedelai. Di sisi lain program dari pemerintah untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terutama untuk para petani agar dapat menanam kedelai dengan kualitas unggul supayar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Pada kesempatan pemantauan di Pasar Bandarharjo, kata Andang, Komisi B secara keseluruhan ingin mengetahui kondisi harga-harga kebutuhan pokok terutama mendekati Natal dan Tahun Baru. Sejumlah pedagang menyampaikan saat ini harga beras jenis medium atau C4 per kilo Rp 12.500 atau naik Rp 500. Saat ini harga minyak goreng baik minyak goreng berkemasan maupun minyak curah saat ini juga mengalami kenaikan dan mengalami kelangkaan begitu juga dengan bahan kebutuhan pokok lainnya.
Menurut Andang harga kebutuhan pokok masih relatif stabil ditunjang keberadaan barangnya ada di pasaran. Khusus untuk minyak goreng, meski banyak yang dijual secara curah namun demikian DPRD meminta supaya stok tidak sampai hilang.
“Permainan distribusi biasanya menjelang hari besar supaya ada keuntungan. Di sisi lain, masyarakat dirugikan. Pemerintah jangan sampai kecolongan supaya ada pemantauan stok,” ucapnya.(ervan/priyanto)