BICARAKAN KEBUN. Komisi C DPRD Jateng saat berdialog di Kantor Kebun Kentang Kledung Kabupaten Temanggung, Senin (13/5/2019), membahas soal kontribusi PAD. (foto sunu andhy purwanto)
TEMANGGUNG – Komisi C DPRD Jateng melihat potensi Kebun Benih Kentang Kledung di Kabupaten Temanggung sebagai penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebenarnya sangat besar dan menjanjikan. Namun, menurut Anggota Komisi C Muhammad Rodhi, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng belum mampu mengoptimalkan potensi aset milik Pemprov Jateng itu.
Sejak 2016, tambah Legislator PKS itu, PAD dari Kebun terus menurun akibat rusaknya 6 unit Screen House Permanent (SHP) dan Aeroponik yang tak kunjung diperbaiki. Akibatnya, setoran PAD dari Kebun Kledung terus menurun dari Rp 816,16 juta (2016) menjadi Rp 591,19 juta (2017) dan Rp 604,98 juta pada tahun lalu.

“Karena itu, kami (Komisi C) minta Distanbun Jateng membuat proposal anggaran guna merenovasi keenam SHP dan aeroponik agar potensi besar tersebut dapat tergali. Kalau bisa, di APBD Perubahan pada tahun ini diharapkan tahun depan PAD nya sudah berlipat dari tahun lalu,” katanya, di kantor Kebun kentang Kledung Temanggung, Senin (13/5/2019).
Kepala Kebun Kledung Wardoyo memberi contoh, potensi produksi benih kentang dengan teknik kultur jaringan dalam bentuk planlet mencapai 15.000 botol akibat rusaknya SHP yang hanya bisa diproduksi 5.000 botol. Begitu juga benih pokok (G1) hasil perbanyakan benih dasar (G0), hanya dapat direalisasi sepertiganya saja.
Dalam wawancara terpisah, Kepala Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBTPH) Wilayah Surakarta Neni Ernawati mengatakan pada tahun ini pihaknya mendapat dana alokasi khusus (DAK) untuk perbaikan 3 unit SHP. Kemudian, pada 2020 juga sudah diajukan DAK maupun APBD Murni untuk perbaikan 3 unit SHP sisanya.
“Kami sudah bergerak pak. Memang, kalau sudah diperbaiki total PAD bisa menyentuh angka tiga miliar. Karena itu, kami mohon dukungannya, baik dari Komisi C maupun Komisi B,” tuturnya. (sunu/ariel)