Mohammad Saleh. (foto azar)
SALATIGA – Dalam rangka menyambut pemilu mendatang, Komisi A DPRD Provinsi Jateng memantau kesiapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di beberapa daerah, salah satunya KPU Kota Salatiga. Saat berdiskusi dengan Komisioner KPU Kota Salatiga Rohim, Senin, (26/9/2022), Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jateng Muhammad Saleh mewanti-wanti KPU terkait masalah netralitas ASN yang dapat menjadi senjata atau alat dalam kemenangan pemilu.
Selain itu, KPU harus tetap mewaspadai praktik money politics yang kerap terjadi selama pesta demokrasi berlangsung. Ia juga menanyakan soal tingkat partisipasi masyarakat untuk menjadi kader di Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

“Banyak sekali yang perlu kita koordinasikan, selain anggaran dan lain-lain. Diantaranya perlu diwaspadai karena krusial jangan sampai calon incumbent itu menjadikan ASN sebagai alat kemenangan. Dan, bagaimana KPU mengantisipasi money politics, dan seperti apa tingkat partisipasi masyarakat untuk menjadi kader di KPPS,” tanyanya.
Dalam hal ini, Rohim mengaku pihaknya terus genjar mencanangkan dan mensosialisasikan soal pemilu bagi masyarakat pemula, manula, dan disabilitas, serta bahayanya money politics. Selain itu, minat masyarakat untuk menjadi kader KPPS pemilu sangat tinggi dengan indikator survey yang telah dilakukan KPU.

“Tugas kami hanya mensosialisasikan karena money politics dan ASN yang dapat menjadi alat itu sudah menjadi ranah Badan Pengawas Pemiluhan Umum (Bawaslu). Antisipasi dari KPU yaitu mengadakan kegiatan seperti sosialisasi, bagaimana bahayanya money politics, pentingnya partisipasi surat suara, serta bagi anak-anak muda yang mudah terkena berita hoaks mengenai simpang siur politik. Kita juga sudah MoU dengan universitas untuk melakukan pendidikan pemilu goes to campus,” ujar Rohim.
Di akhir acara, Muhammad Saleh berharap, dengan koordinasi secara berkala, DPRD Provinsi Jateng dapat memantau perkembangan kesiapan pemilu yang akan datang. Dengan kesiapan matang itu, diharapkan pemilu bisa menghasilkan pejabat-pejabat yang berkualitas baik.

“Kami sebagai Anggota DPRD perlu diberitahui sejauh mana persiapannya, terkait isu-isu yang beredar agar nanti kita sikronkan. Sehingga, kita pun dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin terbaik dalam pemilu mendatang.” harapnya. (azar/ariel)