TINJAU TERMINAL. Wakil Ketua Komisi D Hadi Santoso dan anggota meninjau Terminal Bulupitu di Banyumas, Jumat (14/6/2019).(Foto: Teguh Prasetyo)
BANYUMAS – Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso mengungkapkan, jumlah pemudik yang menggunakan bus di lima terminal tipe A di Jawa Tengah tidak banyak mengalami kenaikan. Seperti halnya di Terminal Bulupitu di Banyumas, penumpang hanya naik 5 persen. Sementara itu penumpang di Terminal Tidar di Kabupaten Magelang mengalami penurunan hingga 30 persen.
“Ini kan sebenarnya alarm lampu kuning bagi pemerintah terkait dengan aspek pelayanan transportasi umum. Mengingat sekarang sudah didukung dengan mudik gratis yang cukup banyak. Kendaraan yang masuk ke Jateng ada 1.500 armada. Namun jumlah pengguna terminal tipe A tidak mengalami kenaikan yang signifikan,” jelasnya di sela pantauan arus balik di Terminal Bulupitu Kabupeten Banyumas, Jumat (14/6/2019).
Sementara untuk arus balik, lanjut dia, justru terjadi lonjakan penumpang. Padahal persentasi program balik gratis yang disediakan pemerintah jumlahnya sangat sedikit dibanding mudik gratis. Namun, masyarakat mesih tetap mau menggunakan terminal meskipun tidak gratis.
“Sebenarnya jika aspek pelayanannya dioptimalkan, maka program stimulan yang berupa mudik gratis itu tidak cukup relevan. Sebgai catatan kami, jika mau adil sesungguhnya layanan umum (public service) obligationnya untuk mudik itu tidak berupa mudik gratis. Tapi dengan cara mengoptimalisasikan layanan agar semua pemudik bisa menikmati,” jelas politikus PKS itu.
Dia mencontohkan, dengan memberi subsidi kepada para pemudik seperti berupa penggratisan tarif tol atau memberikan subsidi lain pada saat mudik Lebaran. Dengan demikian hal itu jauh lebih relevan untuk menghidupkan sistem transportasi umum di Jawa Tengah pada khususnya.
“Di terminal Bulupitu ini kan regulernya naik 5 %, tetapi ketika dilihat dengan dipisah mudik gratis tadi, pasti mengalami penurunan. Ini yang perlu kita stimulan, dengan adanya tol dengan ada kemudahan system transportasi kendaraan,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Jateng Samirun mengungkapkan arus balik tahun ini cukup lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena tren arus balik di tahun ini tidak menumpuk pada hari tertentu, tidak seperti saat arus mudik yang cenderung menumpuk di H-3 hingga H-1.
“Situasi di terminal cenderung normal lancar tidak ada penumpukan. Memang Terminal tipe A yang berjalan baik yaitu Terminal Bulupitu (Purwokerto) dan Terminal Tirtonadi (Solo). Terminal Bulupitu ini memangku empat kabupaten, yaitu Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, bahkan yang dari Wangon (Cilacap) dan Bumiayu (Tegal) juga ke sini,” ungkapnya.
Dia menambahkan, arus mudik dan balik di jalur Buntu dan Wangon cenderung lancar. Kemacetan terjadi di Ajibarang, yang merupakan pertemuan arus dari arah Cilacap, Banyumas, dan Brebes. Selama tiga hari berturut-turut dengan kemacetan mencapai 3 km.
Kordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Purwokerto Hadi Suharto menyampaikan kondusi arus mudik dan balik di terminal Bulupitu Purwokerto cenderung aman dan lancar. Ada sekitar 12 ribu penumpang saat arus mudik dan 14 penumpang saat arus balik. (teguh/priyanto)