BAHAS PERSERODA. Komisi C DPRD Provinsi Jateng saat membahas persoalan perseroda di PT Safari Hutama Alam Wisata (SHAW) di Banyumas, Selasa (24/11/2020). (foto sunu andhy purwanto)
BANYUMAS – Komisi C DPRD Provinsi Jateng masih berupaya memperkaya data dan informasi untuk pembahasan Raperda Perubahan Status PT Pekan Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jateng menjadi Perseroda ke PT Safari Hutama Alam Wisata (SHAW) di Banyumas, Selasa (24/11/2020). Di sana, rombongan dewan diterima oleh Sekda Banyumas Wahyu Dewanto, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Aziz Kusumandani dan Dirut SHAW Guno Purtopo.
Dalam pengantarnya, Wakil Ketua Komisi C Sriyanto Saputro mengatakan PT Safari Hutama Alam Wisata (SHAW) merupakan anak perusahaan BUMD Banyumas Investama Jaya (BIJ) yang mengelola wisata Safari Offroad di kawasan hutan pinus Baturaden (Banyumas).
“Tentu, hal ihwal tentang sejarah pendirian SHAW sebagai anak usaha BUMD, kepemilikan sahamnya maupun pengelolaannya akan memperkaya Raperda yang sedang kami bahas,” ucap Politikus Partai Gerindra itu.
Menanggapi Komisi C, Azis Kusumandani menjelaskan panjang lebar menjawab keingintahuan Komisi C DPRD Provinsi Jateng mengenai geliat kepariwisataan di Banyumas. Di antaranya disampaikan, SHAW sengaja dibentuk untuk mengelola destinasi wisata baru di kawasan Baturaden agar Dinas tidak direpotkan mengurusi operasional kepariwisataan sehingga segala hal dapat lebih fokus pada bisnis pariwisata.
“SHAW ini sudah ada Perdanya, posisinya sebagai anak perusahaan BIJ juga agar BIJ fokus pada bisnis lainnya sehingga yang pariwisata diserahkan pada SHAW,” katanya, sembari menambahkan, destinasi wisata offroad ini baru saja diluncurkan, 28 Oktober 2019 sudah keburu adanya pandemi Covid-19 Maret 2020 atau lima bulan kemudian.
Sementara, Gono Purtopo menambahkan SHAW mengelola objek wisata di kawasan hutan pinus Baturaden dengan mengandalkan aktivitas minat khusus safari offroad dengan mengendarai jip yang menguras adrenalin di tengah hutan pinus. Dia menjamin offroad yang ditawarkan sangat berbeda dengan daerah lain, misalnya di Gunung Bromo (Malang Jatim) atau offroadnya Merapi (Magelang Jateng).
“Di sini, kami ajak wisatawan berpetualang membelah gunung yang masih alami dengan panorama hutan pinus menggunakan kendaraan dengan penggerak roda empat. Lebih seru dan lebih nyaman dengan udara dingin pegunungan, namun sekaligus menguras adrenalin,” simpulnya.
Pengelola menawarkan 3 paket yakni fun Offroad dan middle Offroad (10 km) serta extreme Offroad (12 km). Dengan jalur yang disiapkan dari wanawisata Baturaden-Bukit Pandang dan berakhir di hutan pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang.
Jalur lain dari Wanawisata Baturaden-desa Serang berakhir di Kecamatan Karangreja (Purbalingga). Harga paketnya Rp 350 ribu hingga Rp 650 ribu untuk tiga orang penumpang per kendaraan.

Anggota Komisi C Siti Rosyidah sangat apresiatif dengan paparan tentang destinasi wisata offroad baru itu. “Limpakuwus memang luar biasa. Ini menginspirasi kami (Komisi C DPRD Jateng) sekaligus akan menjadi kajian kami bahwa pariwisata harus ditangani oleh badan di luar Dinas, karena akan lebih fokus pada bisnis kesehariannya,” tutur Politikus PKB itu.

Senada, Anggota Komisi C Baginda Muhammad Mahfuz menambahkan dirinya baru tahu apabila di Baturaden ini ada destinasi wisata offroad yang istimewa. Sebetulnya, Jateng itu luar biasa, banyak destinasi wisata yang potensial dan perlu lebih dikenalkan ke masyarakat luas. Perubahan badan hukum PT PRPP ini harus dijadikan momentum bahwa ke depan perlu adanya holding pariwisata dan PRPP nanti yang jadi holdingnya, menjadi pelopor dalam menggandeng investor.
“Nah, bayangkan kalau PRPP jadi holding, sekarang saja sendirian (belum menjadi holding) PRPP bisa menggaet Rp 2,9 triliun dana investor. Ke depan, jika investor dapat melihat bahwa PRPP punya potensi pariwisata di seluruh Jateng, investor tinggal memilih mau invest di mana,” simpul Politikus PDI Perjuangan itu.

Sedangkan, Dirut PRPP Titah Listyorini mengapresiasi Pemkab Banyumas yang tetap mempertahankan sahamnya di PRPP. Dia berharap, setelah menjadi Perseroda nanti, Banyumas bisa menambah penyertaannya karena pasti akan ada perubahan penyertaan modal.
“Setelah berpuluh tahun PRPP gagal membagikan deviden, tahun ini kami berhasil membagikan dividen, termasuk kepada Pemkab Banyumas. Insya Allah, setelah perda baru ini digedok, kinerja PRPP semakin mentereng karena lebih gesit dan lebih leluasa bergerak,” tuturnya menutup diskusi.(sunu/priyanto)