BUKA GELARAN. Anggota Komisi B DPRD Jateng Budiyono bersama Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Peni Rahayu, Kepala Disporapar Sinung N. Rachmadi, Direktur PT Taman Wisata Candi, dan Kementerian Pariwisata memukul gendang sebagai tanda dibukanya BIAPF 2019, Jumat (5/7/2019). (foto ariel noviandri)

(foto ariel noviandri)
MUNGKID – Tahun ini, Borobudur International Art and Performance Festival (BIAPF) mengambil tema Harmony in Diversity (keserasian dalam keragaman). Kegiatan budaya yang digelar di Taman Lumbini Komplek Candi Borobudur, Jumat (5/7/2019) malam, itu menampilkan kesenian dari dalam dan luar negeri sekaligus pameran produk lokal dari sejumlah daerah di Jateng.

(foto ariel noviandri)
Rombongan Komisi B DPRD Jateng yang dipimpin Wakil Ketua Komisi Yudhi Sancoyo merasa kagum dengan gelaran acara tersebut. Karena, di dalamnya berisi keharmonisan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri, yang ditampilkan dalam satu panggung acara.

Dewan berharap, gelaran acara itu tidak hanya meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Jateng tapi juga terus menggugah semangat masyarakat untuk bahu membahu membangun daerah di tengah keragaman suku, agama, ras, dan antargolongan. Seperti diutarakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Peni Rahayu.

“Gelaran BIAPF 2019 itu mampu meningkatkan kepariwisataan sekaligus menumbuhkan ekonomi masyarakat. Kami (Pemprov Jateng) berharap gelaran tersebut dapat meningkatkan semangat masyarakat dalam pembangunan di Jateng, yang kita ‘sengkuyung’ bersama,” kata Peni.

Sementara, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan acara BIAPF 2019 mengundang sejumlah penampil dari beberapa negara asinng. Diantaranya Spanyol, Meksiko, dan Hungaria yang berkolaborasi dengan seniman-seniman Indonesia.

“Pertunjukan itu salah satu bagian kampanye bahwa kita mampu bersatu dalam keberagaman. Selain kolaborasi antar negara itu, ada penampilan dari beberapa provinsi seperti Lampung, DKI Jakarta, Banten, Sulut, Aceh, Jatim, dan Sumsel. Gelaran BIAPF sendiri mulai 5 hingga 7 Juli bisa dinikmati masyarakat lokal dan wisatawan mancanegara,” papar Sinung bangga. (ariel/priyanto)
