GELAR UPACARA. Wakil Gubernur Taj Yasin menjadi inspektur upacara pada Hari Antikorupsi Dunia, Senin (9/12/2012).(Foto: Ervan Ramayudha)
SEMARANG – Gubernur Ganjar Pranowo meminta kepada aparatur sipil negara (ASN) untuk menjadi agen-agen antikorupsi. Cara tersebut menjadi salah satu upaya untuk menciptakan Indonesia bebas dari korupsi.

Penegasan itu tertulis dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur Taj Yasin saat menjadi inspektur pada upacara Hari Antikorupsi Dunia tingkat Pemprov Jateng di halaman kompleks Setdaprov Jateng, Senin (9/12/2012). Pada upacara tersebut bertindak komandan Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Drs Edi Iswanto.
“Segala cara kita lakukan. Pemerintah kabupaten/kota kita ajak, bupati/wali kota kita kirim ke KPK untuk membangun integritas. Digitalisasi sistem kita persilakan untuk ditiru. Kita juga akan perbesar peran mahasiswa dan pelajar dalam gerakan ini. Kita lahirkan agen-agen antikorupsi di kalangan mereka,” tulis gubernur.

Bahkan, pendidikan antikorupsi kita terapkan di 634 SMA/SMK/SLB di Jawa Tengah. Ini adalah laku membangun ulang fondasi moral dan mental, maka keberanian harus kita pegang.
“Jika Indonesia saat ini berada di peringkat 89 indeks persepsi korupsi, di tangan kalian-kalian kelak peringkatnya harus melesat naik. Kejar China, Amerika, Korea, Singapura dan negara-negara maju lainnya,” pinta gubernur di hadapan ASN di lingkungan Setdaprov dan Sekretariat DPRD Jateng.
Secara tegas dalam sambutan itu, gubernur juga mengajak seluruh ASN untuk menolak budaya “wani pira”. Dengan demikian, ASN sudah menjadi agen antikorupsi.(ervan/priyanto)